Berita
Sayyid Musawi: Syarat Utama Qurban adalah Takwa
Ratusan Muslimin memadati Husainiyah dan halaman Islamic Cultural Centre (ICC) Al-Huda, Pejaten, untuk melaksanakan shalat Id berjamaah.
Shalat Id yang dimulai pukul 07.00 WIB ini dipimpin oleh Direktur ICC Al-Huda, Sayyid Muhammad Musawi.
Usai memimpin shalat, Sayyid Muhammad Musawi yang sekaligus menjadi khatib memberikan wejangan dan nasihatnya kepada jamaah dengan bahasa Parsi yang diterjemahkan oleh Ustad Abdullah Beik.
Sayyid Musawi dalam khutbahnya menerangkan bahwa dalam Islam ada dua hari besar yang penuh ampunan dan maghfirah Allah Swt, yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Qurban.
Mengutip dari Al-Qur’an, Sayyid Musawi menjelaskan bahwa filosofi qurban pertama kali disebutkan bukan dalam kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tetapi sebagaimana disebut dalam surah Al-Maidah ayat 27, yaitu kisah Habil dan Qabil.
“Dalam kisah Habil dan Qabil di Al-Qur’an, disebutkan bahwa kriteria pengorbanan yang diterima Allah Swt hanyalah dari orang yang bertakwa,” tutur Sayyid Musawi. “Dasarnya harus karena ketakwaan dan niat mendekatkan diri kepada Allah.”
Pengorbanan Habil yang dilandasi ketakwaan inilah, yang diteruskan oleh Ibrahim dan ditiru oleh seluruh umat manusia. Dalam ayat yang sama Allah pun menegasikan dan tidak menerima pengorbanan yang tidak dilandasi ketakwaan sebagaimana pengorbanan Qabil.
Di akhir khutbah, Sayyid Musawi mengucapkan selamat kepada orang yang berqurban dengan niat menggapai ridha Allah Swt, bukan karena pamer dan riya kepada sesama manusia.
Usai khutbah, Ustad Abdullah Beik menutup dengan doa yang diakhiri dengan bacaan shalawat dan jabat tangan saling memaafkan semua jamaah yang hadir. (Muhammad/Yudhi)