Berita
Santunan ABI Untuk Pengungsi Sampang
Lebaran idulfitri sebagai salah satu hari besar Islam sudah di depan mata. Namun tak semua kaum muslimin dapat menikmati lebaran di kampung halaman mereka. Seperti dialami warga muslim Syiah Sampang yang lebih dari tiga tahun terusir dari tanah kelahiran mereka sendiri di Sampang, Madura. Beban mereka yang sudah berat kian bertambah berat lagi kala mereka harus menghadapi lebaran tanpa ada persiapan apapun seperti halnya umat muslim lainnya.
Maka untuk mengurangi beban hidup mereka menjelang lebaran, Ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) menggalang dana dari sejumlah masyarakat Muslim untuk memberikan bingkisan lebaran bagi para pengungsi.
Diwakili Ustaz Husein Nahrowi, ABI menyerahkan bantuan kepada sekitar 80 KK pengungsi yang tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo pada Sabtu (11/7). Pemberian bantuan tersebut disambut antusias oleh para pengungsi yang memenuhi aula lantai lima Rusunawa yang terlebih dahulu diawali dengan berbuka bersama.
“Bantuan ini sangat membantu kami, terutama untuk pendidikan anak-anak yang sebentar lagi akan masuk sekolah dan pondok,” ujar Ustaz Iklil Almilal, koordinator pengungsi muslim Syiah Sampang kepada ABI Press.
Bantuan tersebut semakin terasa sekali manfaatnya bagi para pengungsi dikarenakan dana bulanan yang mestinya diberikan oleh pemerintah hingga hari ini tidak juga cair. Sementara sebagaimana umat Islam yang lain, tentu para pengungsi perlu mempersiapkan diri untuk berlebaran.
“Biasanya tanggal tujuh sudah cair tapi sekarang belum,” keluh Ustaz Iklil. “Saya harap sebelum lebaran sudah cair,” harapnya.
Ustaz Iklil bersama para pengungsi muslim Syiah Sampang masih menyimpan asa untuk mendapatkan kembali hak-hak konstitusionalnya sebagai warganegara, sebab bagi Iklil hal tersebut sebagai bentuk penjagaan terhadap keutuhan bangsa.
“Karena hal itu (perjuangan mendapatkan kembali hak-hak konstitusional sebagai warganegara) demi untuk menjaga bangsa ini dari perpecahan. Inilah salah satu perjuangan kami untuk menjaga bangsa ini dari perpecahan,” pungkasnya. (Lutfi/Yudhi)