Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Rumah Tangga Baik dan Sehat Tentramkan Penghuninya

Rumah tangga yang baik artinya suami dan istri harus saling menyayangi. Harus setia dan akrab. Saling mencintai satu sama lain, saling menjaga perasaan. Saling menghargai dan menganggap penting kemaslahatan pasangannya. Ini yang paling penting.

Kemudian, bertanggung jawab terhadap anak-anak yang dilahirkan dalam rumah tangga. Berkeinginan membesarkannya dengan baik dari sisi material dan spiritual. Mengajarinya, memerintahkannya untuk mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, dan melarangnya dari sesuatu yang harus dijauhi. Mengajarkan sifat-sifat baik kepadanya.

Rumah tangga semacam ini adalah fondasi segala reformasi hakiki dalam negara. Karena, manusia akan terdidik dengan baik dalam rumah tangga semacam ini. Ia akan besar dengan sifat-sifat baik, pemberani, punya kemerdekaan berfikir, kaya ide, punya rasa tanggungjawab, punya rasa kasih sayang, punya keberanian, berani mengambil keputusan, selalu menginginkan kebaikan, menolak keburukan, dan menjaga kesucian.

Ketika warga suatu masyarakat punya ciri-ciri seperti ini, yakni menginginkan kebaikan, menjaga kesucian, pemberani, berakal, ahli tafakur, serta mampu bertindak, maka masyarakat semacam ini tidak akan mengalami penderitaan.

Islam memandang rumah tangga dengan pandangan yang benar dan penuh perhatian serta menjadikan rumah tangga sebagai prinsip. Merusak fondasi rumah tangga atau mengacaukannya adalah pekerjaan paling buruk. Rumah tangga dalam Islam adalah tempat tinggal dua insan. Tempat ketenangan jiwa dua insan. Tempat keakraban satu sama lain dalam mencapai kesempurnaan manusia melalui manusia lainnya.

Lingkungan rumah tangga itu tempat seseorang menemukan kesenangan, tempatnya menemukan ketenangan jiwa. Lingkungan rumah tangga dalam Islam benar-benar penting.

Dalam al-Quran, di sejumlah eberapa tempat, penciptaan perempuan dan laki-laki serta kehidupan bersama mereka yang puncaknya adalah pasangan keduanya sebagai suami dan istri adalah untuk ketenangan dan ketentraman suami dan istri. Dalam al-Quran disebutkan: … waja’ala minha zaujaha liyaskuna ilaihaa… (Dia menciptakan istrinya, agar ia merasa tenang kepadanya). (QS al-A’raf: 189). Seingat saya, dalam al-Quran disebutkan kata ‘sakana’ di dua tempat: Wa min aayaatina an khalaqa lakum min anfusikum azwaajan litaskunu ilaiha… (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenang kepadanya). (QS. ar-Rum: 21)

Allah menjadikan pasangan seseorang dari jenisnya sendiri, menjadikan istrinya dari jenisnya sendiri, menjadikan suaminya dari jenisnya sendiri. ‘Liyaskuna Ilaihaa’, agar seseorang merasakan ketenangan, baik laki-laki maupun perempuan di samping suami atau istrinya.

Ketenangan ini merupakan keselamatan dari luapan dan depresi kehidupan. Kehidupan adalah kancah perjuangan. Seseorang senantiasa dalam kondisi depresi dan ini sangat penting. Bila ketenangan dan ketentraman bisa dicapai dengan cara baik, kehidupan akan diliputi kebahagiaan, istri akan bahagia dan suami pun bahagia. Anak-anak yang dilahirkan dan diasuh dalam rumah semacam ini akan tumbuh dan berkembang tanpa rasa dendam dan akan selalu bahagia. Dari sisi ini, sarana bagi kebahagiaan mereka semua tersedia.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Ketika Cinta Berlabuh

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *