Berita
Resolusi Aktivis Pro-Demokrasi Untuk Indonesia
Sekitar seribu aktivis dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Kemah Kedaulatan ProDem (Pro-Demokrasi) melaksanakan upacara bendera untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, di lereng Merapi Yogyakarta, Senin (17/8).
Upacara kali ini tergolong unik karena bendera yang biasanya dikibarkan di tiang bendera, malah dikibarkan dengan cara dibawa ke puncak panjat tebing buatan oleh satu dari tiga pemanjat tebing yang bertugas di sana.
Kemah Kedaulatan yang bertujuan mengumpulkan kembali aktivis ProDem yang sebelumnya telah mengikuti kelas politik, sekaligus adalah ajang reuni bagi para aktivis senior seperti halnya Brotoseno, Paskah dan kawan-kawan.
Para aktivis yang telah berkemah selama empat hari di desa Sidorejo kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta ini dan telah berdiskusi serta melakukan seminar akhirnya menghasilkan sejumlah resolusi bagi sejumlah permasalahan di Indonesia.
Resolusi tersebut kemudian dibacakan oleh Desmond J. Mahesa yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam resolusi tersebut tertuang pesan bahwa bangsa Indonesia dibangun melalui satu usaha persatuan nasional yang dimulai dengan mendudukkan Tanah Air Indonesia sebagai negeri maritim sekaligus agraris, yang memiliki satu kesatuan bangsa, bahasa dan Tanah Air.
Beberapa hal penting lainnya dalam resolusi yang dibacakan Desmon di antaranya juga menyebutkan bahwa:
“Negara Indonesia dipersatukan oleh Pancasila, Konstitusi 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan berbagai macam pemikiran kebangsaan dan kerakyatan sebagaimana tertuang dalam prinsip kedaulatan yang harus terus dijaga, diamalkan dan diwariskan kepada generasi bangsa”
“Kita harus mencegah bekerjanya semua kekuatan yang melumpuhkan sendi-sendi persatuan bangsa ini. Ini adalah panggilan suci terhadap semua komponen bangsa, terutama para aktivis ProDem di seluruh tanah air.” (Lutfi/Yudhi)