Berita
Resensi Buku Supremasi Intoleransi
Judul Buku : Supremasi Intoleransi
Penulis : Halili
Jumlah Halaman : 203 Halaman
Penerbit : Setara Institute
Edisi : Januari, Tahun 2017
Buku berjudul “Supremasi Intoleransi” yang diterbitkan Setara Institute ini berisi tentang laporan Kebebasan Beragama / Berkeyakinan (KBB) dan minoritas keagamaan di Indonesia Tahun 2016.
Setara Institute mencatat ada 208 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama / berkeyakinan dengan 270 bentuk tindakan yang tersebar di seluruh Indonesia. Terjadi kenaikan jika dibanding tahun sebelumnya dengan angka 196 peristiwa dengan 236 tindak pelanggaran.
Dari sebaran tindakan intoleransi berdasarkan Provinsi, Jawa Barat menjadi “jawara” peristiwa pelanggaran kebebasan beragama / berkeyakinan dengan 41 peristiwa, disusul DKI Jakarta dengan 31 peristiwa, Jawa Timur 22 peristiwa, Jawa Tengah 14 peristiwa, dan Bangka Belitung 11 peristiwa. Selebihnya tersebar di berbagai kota dengan angka peristiwa lebih rendah.
Faktor penyebab tingginya angka intoleransi disebut di antaranya; menjamurnya kelompok intoleran, lemahnya kapasitas institusi pemerintah, rendahnya kesadaran keberagamaan, dan faktor-faktor lain yang lebih dijelaskan secara rinci dalam buku ini.
Selain itu, pemetaan aktor pelanggaran KBB juga dijelaskan secara rinci begitu juga bentuk peran yang dilakukan. Seperti tindakan pembiaran yang dilakukan pihak kepolisian, kebijakan diskriminatif oleh Pemerintah Kota / Kabupaten.
Meskipun fokus utama laporan buku ini menggambarkan situasi yang terjadi tahun 2016, akan tetapi beberapa isu dan concern yang konstan terjadi selama 10 tahun terakhir juga mendapat perhatian dan porsi pemaparan yang cukup.
Sebagai sebuah laporan riset berbasis pemantauan peristiwa, tentu saja kekurangan dalam penulisan laporan ini sangat mungkin terjadi. Peristiwa yang sesungguhnya bisa saja terjadi melampaui apa yang terpantau.
Buku yang dikemas dengan variasi tabel dan grafik ini memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan yang disusun, khususnya untuk membaca angka-angka. Selain itu, buku ini penting dibaca khususnya bagi kalangan aktivis, mahasiswa, maupun pemerhati keberagaman serta masyarakat Indonesia pada umumnya. (Malik)