Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Rembang Terus Melawan

KontraS

Rembang terus melawan pembangunan pabrik semen di kawasan pegunungan kars Kendeng Utara yang mengancam keberadaan sungai bawah tanah yang memasok kebutuhan air rumah tangga dan persawahan warga terus digugat.

Tak surut semangat perlawanannya, sembilan Kartini Rembang kembali datang ke Jakarta menyuarakan tuntutan mereka. Dalam pagelaran Seni Untuk Kendeng yang diinisiasi oleh Koalisi Masyarakat Sipil Nasional di kantor KontraS, Jum’at (10/4).

“Kita berharap bisa ketemu Jokowi untuk mengadu, sayang belum bisa ketemu,” keluh Sukinah, salah seorang warga yang sudah 299 hari tak surut semangatnya suarakan jeritan warga Kendeng.

“Ini bukan cuma soal Rembang. Ini soal Jawa. Jawa itu kan sudah rentan bencana, padat penduduk. Yang seharusnya dikelola dengan baik pertaniannya, lah kok malah harus dirusak gitu,” tambah Sukinah.

Pameran seni ini menampilkan pagelaran musik dari  beberapa band, pameran lukisan, serta pengumpulan donasi untuk perjuangan masyarakat Kendeng.

AF Alves Fotanaba, Divisi Kampanye dan Jaringan KontraS menyatakan acara ini merupakan wujud dukungan KontraS atas perjuangan ibu-ibu Rembang yang tak kenal lelah melindungi bumi mereka.

“Acara ini adalah sumbangsih kami untuk mendukung warga Rembang memperjuangkan hak-haknya,” ujar Alves.

Koordinator KontraS, Haris Azhar dalam sambutannya menyebutkan warga Kendeng terancam tergusur tak hanya airnya, tapi juga akar budayanya.

“Warga terancam tak hanya kehilangan sumber mata air, tapi juga terancam tergusur dan punah kehidupannya, akar budayanya,” ujar Haris.

Manager Directing Simponii, bersama grup band Marjinal yang juga ikut hadir menyemarakkan pameran seni ini menyebutkan mereka amat terinspirasi oleh perjuangan ibu-ibu Rembang ini.

“Ini buka seniman bela ibu-ibu. Ini ibu-ibu Rembang menyelamatkan kita semua. Ini warga Kendeng, warga Samin menyelamatkan desa, menyelamatkan Jawa dari kerusakan kars Kendeng,” ujar Mulya. 

“Ini cara anak kota, anak-anak muda untuk mengapresiasi dan berterimakasih kepada ibu-ibu di sana yang berjuang tak kenal lelah menyelamatkan Jawa, menyelamatkan Indonesia,” tegas Mulya. (Muhammad/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *