Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Rayakan Wiladah Perkuat Wilayah

Perayaan Wiladah Imam Ali Ridha di Bandung

Ustad Zein Husain: Wiladah Imam Ali Ridha“Laa ilaha illallah hisni man daqala hisni amina min azaabi ma’a sururiha wa ana min sururiha.”

Itulah kalimat emas Imam Ridha kepada umat manusia kala hidup di zamannya. Kalimat yang begitu dalam maknanya itu pula, yang menjadi  fokus Perayaan Wiladah Imam Ali Ridha as.

Sabtu, 6 September 2014, menjadi hari perayaan lahirnya Imam Ali Ridha, Imam ke-8 dalam silsilah Ahlul Bayt. Kelahiran beliau dirayakan oleh puluhan jamaah Ahlul Bayt yang digelar di Huseiniyah Azzahra Bandung.

Ustad Zein Husain hadir sebagai pembicara pada acara yang dimulai pukul 15.30 itu. Mengangkat tema, “Makna Kalimat Warisan Imam Ridha,” Ustad Zein menekankan, “Kalimat Laa ilaha illallah adalah benteng yang bisa menjaga orang dari azab dengan syarat ber-wilayah kepada para Imam.”

”Maka, jika ingin lepas dari azab, masukilah ‘benteng’ itu dengan segala syarat-Nya,.” tegasnya lagi.

Imam Ali Ridha, putra dari Imam Musa Al-Kazim lahir di Madinah, 11 Dzulqadah 148 H. Imam Ridha dikenal dengan ketinggian ilmu dan akhlaknya. Beliau harus pindah ke Khurasan dalam keadaan genting dan nyawa menjadi taruhannya.

“Namun, hikmah dari perjalanan Imam menuju Khurasan, dapat kita lihat dengan semakin berkembangnya pengikut Ahlul Bayt ke daerah tersebut,” tambah Ustad Zein.

Perayaan Wiladah berlangsung khidmat dan disambut baik dengan semakin bertambahnya jamaah yang hadir.

Sebelum akhirnya ditutup dengan doa ziarah dan pembagian konsumsi, para jamaah dituntut untuk mengenal wilayah dan apa saja yang menjadi hak Ahlul Bayt.

Seperti yang diiucapkan oleh Imam Ridha sebagai kata-kata terakhrinya yang selalu diingat sepanjang zaman. Begitulah yang disampaikan pembicara di penghujung acara. (Huriyah/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *