Artikel
Puasa di Bulan Sya’ban
Dinukil dari kitab Tafsir Imam Hasan Askari bahwa bulan Sya’ban dinamai dengan Sya’ban karena Allah swt membagikan begitu banyak kebaikan di dalamnya dan Allah swt menawarkan kepada kalian istana-istana-Nya juga kebaikan-kebaikan-Nya dengan harga yang paling murah. (At-Tafsir Al-Mansub ila Imam Hasan As-Kari as, hal 636)
Hadis tersebut menekankan bahwasanya di bulan Sya’ban Allah swt menganugerahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sedemikian rupa.
Sementara dalam hadis yang lain menyebutkan bahwa amalan-amalan yang dilakukan Rasulullah saw di bulan Sya’ban di antaranya adalah ibadah puasa. Dari Aisyah, ia berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw sering berpuasa di bulan lain selain di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa di setiap bulan Sya’ban.” (Ahlul Bait dar Quran wa Hadits, hal 631). Tentunya hukum berpuasa di bulan Sya’ban itu bukan wajib, akan tetapi mustahab, yakni apabila kita berpuasa maka kita akan mendapatkan pahala, namun apabila tidak maka bukanlah sebuah dosa.
Baca juga: Amalan Mustajab Bulan Syaban
Imam Husein as berkata bahwa aku mendengar ayahku, Amirul Mukminin as berkata, “Siapa saja yang berpuasa di bulan Sya’ban dengan niat cinta akan Rasulullah saw dan mendekatkan diri pada Allah swt maka Allah pasti akan menjadi temannya dan di hari kiamat ia akan dekat dengan Kemuliaan-Nya serta surga wajib akannya.” (Hikmat Nomeh-ye Imam Husein as, jild 1, hal 441)
Maka dari itu patut digarisbawahi bahwa niat mencintai Rasulullah saw, juga niat mendekatkan diri kepada Allah swt menjadi bagian dari syarat diterimanya ibadah puasa kita. (Sutia/MZ)