Berita
Posisi Perempuan Mulia dalam Islam
Orang-orang Barat tak pernah bosan menuduh Islam mendiskreditkan dan bahkan memperlakukan perepuan dengan tidak layak. Sementara mereka membanggakan bagaimana mereka memperlakukan perempuan. Sayangnya, mereka lupa, seperti apa perempuan diperlakukan di masa jahiliyah, sebelum datangnya Islam.
Seperti dicatat dalam sejarah, pada masa jahiliyah, perempuan tak dipandang sebagai manusia. Bahkan, mereka dianggap aib dan dikubur hidup-hidup begitu lahir ke muka bumi ini. Namun, setelah datangnya Islam, praktik keji tak berprikemanusiaan itu ditentang dan dihapuskan. Tak hanya itu, perempuan memiliki tempat yang sejajar dengan kaum laki-laki.
Dapat dikatakan, kedatangan Islam saat itu telah menyelamatkan perempuan dan mengangkatnya dari tradisi busuk orang-orang di zaman itu.
Dalam pandangan Imam Khomeini qs, perempuan adalah manusia, bahkan manusia yang agung.
“Ia pendidik masyarakat, yang dari pengasuhan perempuan, lahirlah kaum lelaki. Mula-mula lahirlah lelaki dan perempuan yang sehat dari pengasuhan perempuan.”
“Perempuan itu pendidik kaum lelaki. Karena itu, kebahagiaan dan kesengsaraan suatu negeri tergantung pada kaum perempuan. Karena pendidikannya yang benar akan mampu mencetak manusia. Berkat pendidikannya yang sehat, ia akan memakmurkan negeri.”
“Pengasuhan perempuan merupakan jalan seluruh kebahagiaan, dan perempuan harus menjadi jalan pertama seluruh kebahagiaan.”
“Sesungguhnya al-Quran al-Karim mendidik manusia, dan perempuan pun mendidik manusia. Tugas perempuan adalah mendidik manusia.”
Islam mempersiapkan perempuan agar dapat memiliki peran dalam segala bidang, sebagaimana kaum lak-laki. Tak ubahnya kaum laki-laki wajib menjauhi kerusakan dan keburukan, begitu pula dengan kaum perempuan.
Islam melindungi perempuan dan menjauhkannya dari objek permainan tangan pemuda-pemuda hina. Perempuan juga tak boleh menjerumuskan dirinya dalam kehinaan dan menurunkan derajatnya. Biasanya, akibat mementingkan fisik dan godaan agar terlihat menarik di mata kaum laki-laki, perempuan berdandan mencolok saat keluar rumah. Padahal, itu tak hanya menarik mata kaum laki-laki, namun tepatnya menarik mata laki-laki jahat yang dapat membahayakan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mampu menjaga kemuliaannya dan menghiasi dirinya dengan ketakwaan.
“Perempuan memiliki kedudukan mulia dan mempunyai kehendak di mana Allah Swt telah menciptakannya sebagai mahluk merdeka dan mulia,” kata Imam Khomeini qs.
Bahkan al-Quran dengan jelas menyatakan bahwa antara kaum laki-laki dan perempuan, setara satu sama lain.
“Mereka adalah pakaian bagi kamu (laki-laki) dan kamu adalah pakaian untuk mereka (perempuan).” (QS al-Baqarah: 187)
Sumber: Kedudukan Wanita dalam Pandangan Imam Khomeini