Berita
Piagam Watugong: Pilot Project Kerukunan Umat Beragama dan Kepercayaan
Ada yang istimewa dalam pertemuan penandatangan Piagam Watugong pada Sabtu siang, 10/10/20, di Vihara Buddhagaya Watugong, Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pertemuan dihadiri langsung oleh mantan Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muh. Adnan dan Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Gus Sholahudin Aly, S.H.
Kehadiran dua tokoh penting nasional dalam acara ini menambah kekuatan nilai piagam yang kelak akan menjadi roadmap dan pilot project Kerukunan Umat Beragama dan Kepercayaan di Indonesia.
Acara bermula pukul 10:30 WIB, dibuka dengan lantunan lagu Indonesia Raya dan sambutan Ketua FKUB Jateng, KH Taslim Syahlan.
Dalam sambutannya KH Taslim menjelaskan sejarah terbentuknya Piagam Watugong, bahwa kesepakatan piagam ini ditandai oleh komitmen bersama saat silaturahmi solidaritas kebangsaan yang dihadiri 35 unsur organisasi, lembaga, komunitas dan penghayat kepercayaan, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai pondasi awal pada Senin, 14 September 2020 di aula Vihara Buddhagaya Watugong.
Kesepakatan awal itu, menurut KH Taslim, yang mendorong FKUB berusaha keras menggandeng lembaga-lembaga lain yang memiliki visi misi sama untuk mewujudkan terciptanya Piagam Watugong.
Ada tiga rumusan pokok dalam Piagam Watugong yang ditandatangani oleh sekitar 80 orang perwakilan dari 43 organisasi, lembaga keagamaan, komunitas dan penghayat kepercayaan.
Tiga rumusan bersama itu adalah sebagai berikut:
1. Penguatan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan keutuhan NKRI.
2. Penguatan moderasi beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Penguatan toleransi, solidaritas dan silaturahmi kebangsaan.
Disebut Piagam Watugong, karena merujuk nama tempat diadakannya kesepakatan sebagai wadah untuk membangun kerukunan umat beragama, kata KH Taslim.
Sementara menurut Direktur LSM Pelita Semarang yang akrab di panggil Gus Wawan dalam pesan WA mengatakan: “Ini peristiwa bersejarah yang mungkin belum pernah ada di Indonesia,” katanya.
Kehadiran DPW ABI Jateng diwakili oleh Departemen Humas, Muhlisin Turkan dan Sekretaris II Dadan Herdian. Usai sambutan Ketua FKUB, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Piagam Watugong. Humas DPW ABI Jateng, Muhlisin Turkan ikut menandatangani Piagam.
Setelah menandatangani piagam, perwakilan mengadakan sesi foto bersama dan isoma sambil menyaksikan pagelaran wayang Potehi.
Tentu saja semua berharap bahwa kelak rumusan poin-poin Piagam Waktugong bukan sekedar seremonial. Kita berharap Piagam ini kelak akan menjadi roadmap dan pilot project nasional Kerukunan Umat Beragama dan Kepercayaan untuk menjaga stabilitas NKRI, kebebasan menjalankan agama sesuai keyakinan, mencegah berkembangnya radikalisme di bawah naungan Pancasila dan UUD 45 dan mencegah serta menghentikan tidakan intoleransi.
*Sumber: Islam Times