Berita
Pesan Imam Ali Kepada Malik Al-Asytar An-Nakha’iy (Bagian Sepuluh)
Kaum Fakir-Miskin dan Kaum Lemah
Ingatlah Allah dan ingatlah Allah selalu dalam perlakuanmu terhadap rakyatmu yang berada di tingkat terbawah. Terutama mereka yang lemah tak berdaya, kau fakir-miskin dan mereka yang dipaksa oleh kebutuhan, orang-orang sengsara dan penderita cacat. Termasuk dalam kelompok ini, mereka yang meminta-minta dan yang selalu mengharapkan pemberian.
Ingatlah Allah dan ingatlah selalu orang-orang seperti itu yang dititipkan-Nya kepadamu! Berilah mereka bagian dari Bayt Al-Mal serta bagian dari rampasan perang dan hasil tanah di seluruh penjuru negeri. Semua mereka, yang dekat maupun yang jauh, telah ditetapkan untuknya bagiannya dan diperhatikan kepentingannya.
Jangan sekali-kali kau disibukkan oleh kemewahan sehingga melalaikan mereka. Dan jangan beranggapan bahwa kau tidak akan dituntut akibat melalaikan yang remeh semata-mata disebabkan kau telah menyempurnakan berbagai urusan yang besar lagi penting. Curahkanlah perhatianmu kepada mereka dan jangan sekali-kali kau palingkan wajah-mu dari mereka. Telitilah juga hal-ihwal orang-orang yang tidak dapat mencapaimu disebabkan kehinaan mereka di mata orang banyak. Tugaskanlah beberapa orang kepercayaanmu –yang bersahaja dan tawadhu’–untuk meneliti keadaan orang-orang itu. Kemudian penuhilah kewajibanmu terhadap mereka sehingga kau dapat mempertanggungjawabkannya kelak, pada saat perjumpaanmu dengan Allaw SWT. Mereka itu adalah bagian dari rakyatmu yang paling mendambakan kesadaranmu untuk kau penuhi haknya lebih dari yang lain.
Betapapun juga, bebaskanlah dirimu dari tuntutan Allah dengan memberikan kepada setiap orang haknya yang ditetapkan Allah baginya.
Perhatikan baik-baik semua anak yatim dan orang lanjut usia, serta orang-orang lemah yang tak berdaya sementara hatinya tidak mengizinkannya untuk mengemis meminta-minta. Tugas seperti ini adalah sesuatu yang berat bagi para penguasa, namun kebenaran memang berat semuanya. Meskipun Allah akan meringankannya juga bagi mereka yang mencari keuntungan di Hari Akhir lalu mereka menyabarkan diri mereka sendiri, dan yakin akan kebenaran janji Allah bagi mereka.
Sempatkanlah dirimu untuk menerima kehadiran orang-orang yang memerlukan bantuan keadilan darimu. Duduklah bersama mereka dalam suatu majelis yang terbuka, agar disana kau ber-tawadhu’merendahkan hati bagi Dia Yang menciptamu. Dalam pertemuan seperti itu, seyogyanya kau singkirkan tentaramu, pembantu-pembantumu dan pengawal-pengawalmu, agar mereka yang ingin menyampaikan keluhannya kepadamu dapat melakukannya dengan tenang tanpa rasa takut dan cemas. Beberapa kali aku telah mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Tidak akan tersucikan suatu umat selama si lemah tidak dapat menuntut dan memperoleh kembali haknya dari si kuat tanpa rasa takut dan cemas.”
Bersabarlah dalam menghadapi orang-orang yang lemah akalnya atau berat bicaranya. Singkirkanlah orang-orang buruk laku dan angkuh, niscaya Allah akan menebarkan rahmat-Nya dan mewajibkan pahala-Nya bagimu.
Bila kau memberi, berilah dengan penuh kerelaan! Bila kau menolak, tolaklah dengan halus sambil mengajukan alasan penolakanmu!
Mengiklaskan Ibadah dan Menyantuni Rakyat
Ada beberapa hal yang harus kau tangani sendiri. Yaitu seperti menjawab permintaan pejabat-pejabatmu, secara langsung, dalam hal-hal yang tidak dapat dikerjakan oleh para juru tulismu. Juga untuk menyelesaikan, dengan segera, segala kebutuhan rakyatmu yang terhambat oleh kesempitan hati para pembantumu. Kerjakanlah tugas setiap hari pada waktunya, karena setiap hari-baru membawa-serta tugasnya masing-masing.
Jadikanlah bagian terbaik dan terbesar dari waktumu untuk Tuhanmu. Bahkan engkau sebenarnya dapat menjadikan seluruhnya untuk Tuhanmu. Yakni selama hatimu terjaga bersih dan rakyatmu terpelihara kepentingannya.
Dirikanlah shalat-shalat fardhu yang hanya untuk-Nya saja kau kerjakan. Jadikan kegiatanmu itu sebagai pengabdianmu sepanjang malam dan siang hari. Lakukan segala upaya pendekatan kepada-Nya secara sempurna tanpa cela dan lalai sedikitpun, betapapun hal itu menyebabkan letihnya tubuhmu.
Dan jika kau mengimami orang banyak, jagalah agar shalatmu itu tidak menjemukan atau merugikan mereka. Ingatlah bahwa di antara mereka ada yang menderita sakit atau dikejar suatu keperluan. Dan aku pernah menanyakan kepada Rasulullah saw. ketika beliau mengutusku ke negeri Yaman, bagaimana sebaiknya aku mengimami salat mereka. Beliau berkata: Sesuaikan shalatmu dengan keadaan orang terlemah di antara mereka, dan jadilah penyantun bagi seluruh kaum Mukmin. (MK)
*BERSAMBUNG.