Berita
Perpustakaan Kontainer Masyarakat Jakarta
Bagaimana antusiasme masyarakat terhadap PERMATA kontainer ?
Telah tiga bulan BPAD (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah) DKI Jakarta meluncurkan PERMATA (Perpustakaan Masyarakat Jakarta) berupa mobile library semistatik yang didesain menggunakan truk kontainer 40 feet.
“Sudah tiga bulan kita di sini, sejak peluncuran. Buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore”, jelas Soekono (54) pegawai pelayanan PERMATA di Kota Tua, Jakarta.
Dengan adanya fasilitas perpustakaan yang dilengkapi dengan sekitar 1500 eksemplar koleksi buku, katalog online yang dilengkapi dengan teknologi Radio Frequence Identification Devices (RFID), dan layanan WiFi ini, pengunjung dapat membaca beragam koleksi buku yang ada secara gratis.
Menurut Soekono, setiap bulan jumlah pengunjung PERMATA semakin meningkat. Rata-rata sehari sampai 40 orang. Meski kadang masih ada saja yang salah masuk.
“Ada yang datang cuma ngadem dan ada juga yang mengira kontainer ini toilet umum, “ terang Soekono.
Saat peluncurannya pada 2 Mei lalu, PERMATA terdiri dari dua rangkaian kontainer dan satu kepala truk. Kini, keduanya sudah terpisah. Satu kontainer ada di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) dan satu lagi di depan Museum Keramik, Kota Tua.
Meski pengunjung bertambah, mobilitas PERMATA sangat terbatas. Kepala truk penarik kontainer yang terpisah, mengharuskan kontainernya bermalam. Apalagi, tidak semua wilayah di Jakarta bisa disinggahi, sebab adanya kendala parkir truk kontainer yang harus luas dan kualitas keamanannya yang mesti terjamin. Padahal keberadaan fasilitas ini untuk memperluas jangkauan layanan Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh BPAD DKI Jakarta sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Sejauh ini, kendalanya masalah keamanan dan tempat. Tempat memadai untuk parkir kontainer dan adanya jaminan keamanan sementara kontainer berada di lokasi tertentu,” jelas Soekono. (Sulton/Yudhi)