Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Pernyataan Sikap DPP ABI atas Eksekusi Syaikh Nimr Al-Nimr

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. (QS 3:22)

Berita eksekusi mati atas ulama dan mujahid Syaikh Nimr Al-Nimr telah menambah daftar kejahatan dan kezaliman rezim rasis Arab Saudi atas warga sipil yang tak berdosa, termasuk kalangan ulamanya.

Teriring rasa sedih dan ucapan belasungkawa kepada seluruh Muslimin di tanah Hijaz khususnya dan dunia Islam umumnya, Ormas Ahlul Bait Indonesia menyatakan protes dan kecaman keras atas tidakan zalim ini.

Eksekusi mati atas Syaikh Mujahid Syahid Nimr al-Nimr yang bertepatan dengan kegembiraan umat Muslim memperingati Maulid Nabi Agung Muhammad saw pembawa rahmat bagi sekalian alam menunjukkan arogansi rezim Saudi.

Kejadian ini merupakan serangan yang kesekian kali dari rezim ini atas ulama yang menyuarakan keadilan dan kemerdekaan bagi warga Hijaz yang tertindas.

Syaikh Nimr Al-Nimr merupakan simbol perlawanan atas kezaliman yang mengusik ketenangan kursi kerajaan. Sejak 1978, ulama mujahid ini senantiasa menyuarakan pelanggaran hak-hak asasi warga Saudi yang terus dirampas. Perlawanannya yang selalu bersifat damai dan menggunakan kata-kata tampaknya lebih kuat menusuk rezim Arab Saudi yang sejak semula dibangun di atas darah Muslimin dan manipulasi sistematis atas ajaran-ajaran Islam.

DPP Ahlul Bait Indonesia percaya bahwa kematian seorang ulama mujahid seperti Syaikh Nimr Al-Nimr justru akan membuat semua ucapannya menjadi lebih hidup, protesnya menjadi lebih kuat dan nilai-nilai yang diusungnya lebih relevan dengan masyarakatnya.

Kebodohan rezim Saudi tampak dalam kecerobohannya membunuh seorang ulama mujahid seperti Syaikh Nimr yang terbukti dalam sejarah manusia berdampak pada menguatnya oposisi dan melemahnya rezim.

Pembunuhan Syaikh Nimr memperlihatkan tekad bulat rezim monarki absolut Arab Saudi untuk menumpas semua suara kritis dan tuntutan akan hak-hak paling asasi semua manusia seperti persamaan, kebebasan berpendapat dan keamanan. Berbagai laporan lembaga-lembaga pemantau hak-hak asasi manusia di Arab Saudi telah memperlihatkan bahwa sejak Raja Salman memimpin, aksi kekerasan pada kelompok oposisi meningkat tajam.

Atas dasar semua itu, DPP Ahlul Bait Indonesia meminta kepada seluruh elemen umat Islam dan masyarakat Indonesia pembela kemanusiaan mengutuk keras eksekusi mati yang tidak adil ini, menuntut pemerintah RI melayangkan protes atas kejadian ini, dan memohon agar umat Islam Indonesia menolak segala persekongkolan Arab Saudi yang hendak mengadu domba di antara umat.

Jakarta, 3 Januari 2016

Bidang Humas dan Hubungan Antar Lembaga

DPP Ahlul Bait Indonesia

 

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *