Berita
Pernyataan Sikap ABI atas Kebrutalan Rezim Al Khalifa di Bahrain
Hanya selang berapa hari setelah KTT Amerika-Arab di Riyadh, Arab Saudi, rezim Bahrain langsung meningkatkan represinya terhadap rakyatnya sendiri yang sudah sejak 2011 turun ke jalan menuntut reformasi. Rezim Dinasti Al Khalifa yang diangkat penjajah Inggris sebagai penguasa Bahrain pada 1820 tak pernah kehilangan cara menunjukkan permusuhan kepada mayoritas rakyatnya.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, rezim ini telah melakukan berbagai represi terhadap warganya sendiri, yaitu dengan cara menangkap, menyiksa, mencabut kewarganegaraan bahkan membunuh rakyatnya sendiri, tidak terkecuali anak-anak di bawah umur. Dalam semua aksi kekejaman itu, rezim Al Khalifa dibantu secara terbuka oleh militer Arab Saudi yang sejak 2011 menginvasi Bahrain.
Laporan berbagai lembaga Pembela Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa para tahanan di penjara Bahrain diperlakukan secara biadab. Anak-anak yang ditahan diperkosa dan dicabuli hingga tewas.
Tanggal 23 Mei kemarin, rezim Al Khalifa memperlihatkan puncak kebiadabannya dengan menyerang rumah ulama paling senior dan panutan mayoritas umat Muslim Bahrain, Syekh Isa Qasem. Akibat penyerangan itu sedikitnya 5 (lima) orang gugur, ratusan orang luka dan ditahan.
Kekejaman ini menandakan bahwa rezim Al Khalifa telah mendapat lampu hijau dari dua tuan besarnya, yakni Amerika dan Inggris, untuk membungkam Syekh Isa Qasem untuk sekali dan selamanya.
Menyaksikan kebrutalan rezim Al Khalifa Bahrain, Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk dengan sekeras-kerasnya segenap aksi represif dan kejam rezim Al Khalifa terhadap warga Bahrain yang menuntut pemenuhan hak-hak asasinya.
2. Menyerukan lembaga-lembaga internasional maupun nasional untuk mengutuk perlakuan keji ini dengan lantang dan terbuka.
3. Menyeru semua individu yang merdeka dan mulia untuk mengutuk aksi keji tersebut dengan berbagai cara yang dapat dilakukan sesuai kapasitas masing-masing.
4. Mengharap pemerintah Republik Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia dengan menolak tegas aksi brutal rezim Al Khalifa atas mayoritas rakyatnya sendiri.
5. Mengharap lembaga-lembaga Islam dunia dan Indonesia untuk menyatakan solidaritas atas ketertindasan rakyat Bahrain.
6. Mendesak PBB mengambil langkah konkret mencegah kebrutalan rezim Al Khalifa yang telah berjalan selama 5 tahun di tengah bungkamnya komunitas internasional.
Demikian pernyataan sikap Ormas Islam Ahlulbait Indonesia. Semoga Allah menolong hamba-hamba yang tertindas dan menghancurkan para penindas yang arogan.
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلب يَنقَلِبُونَ
”Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”
(Q. S. 26: 227 ).
Jakarta, 24 Mei 2017 / 27 Syakban 1438H
Dewan Pengurus Pusat Ahlulbait Indonesia
K.H. Hassan Alaydrus