Berita
Perjalanan Alam Menuju Kesempurnaan
Apakah sejak pertama kali diciptakan, alam semesta telah berada di atas jalur penyempurnaannya? Sebagaimana ditetapkan ilmu pengetahuan, hampir 10 miliar tahun lalu, untuk pertama kalinya atom bernama Hidrogen terwujud. Sebelum itu, alam semesta masih berupa gas yang menyebar. Namun, hari demi hari, gas itu berkumpul dan memadat, lalu berubah menjadi sekumpulan galaksi, benda-benda langit, gugus bintang, matahari, dan bumi. Setelah kejadian itu, barulah empat periode bola bumi, kehidupan, penyempurnaan kehidupan, dan manusia mulai bermunculan.
Jawaban al-Quran terhadap jawaban atas pertanyaan di atas adalah, selama eksis, sejak awal sampai kapan pun, alam semesta ini akan senantiasa berjalan di atas jalur penyempurnaanya dan bergerak menuju tujuan yang pasti.
Sebenarnya, perkiraan tentang terwujudnya alam beserta isinya 10 miliar tahun lalu itu tidak lebih dari spekulasi. Sebab, “waktu” adalah tempo dan jarak yang berkaitan dengan gerak. Karenanya, setiap gerak memiliki waktu dan masa tersendiri. Bagi kita, penghuni planet bumi, waktu yang kita miliki berkaitan dengan tempo atau jarak gerak malam dan siang. Karena, seluruh manusia dapat merasakan siang dan malam; maka, waktu siang dan malam itu pun kita jadikan tolok ukur. Dengan tolok ukur inilah kita dapat mengukur tempo suatu kejadian. Hanya saja, tolok ukur ini sangatlah terbatas.
Baca juga Biografi Allamah Thabathabai, Penulis Tafsir al-Mizan
Karenanya, manusia hanya dapat memperkirakan, bagaimana alam semesta ini berumur 10 miliar tahun.
Memang, dengan adanya perkara yang baru, muncul hukum-hukum baru pula. Namun, pengertian ini tidak berarti sunah Allah Swt telah berubah diakibatkannya. Sebagaimana Dia pernah berfirman: Dan setiap kali kami menghapus suatu ayat (tanda kebesaran Allah) atau meninggalkannya, kami mendatangkan yang lebih daik darinya atau sepertinya. (QS. al-Baqarah: 106)
Allah Swt juga pernah berfirman mengenai perluasan langit: Dan kami telah menciptakan langit dengan kekuatan (yang luar biasa) lalu senantiasa meluaskannya. (QS. adz-Dzariyat: 47)
Dapat kita pahami dari ayat-ayat al-Quran itu bahwa alam ciptaan adalah faktor utama dalam perkembangan dan kian sempurnanya setiap maujud, mulai dari atom sampai manusia, berupa gerak alamiah dan substansialnya. Ini sebagaimana firman Allah Swt tentang penciptaan manusia:
Dia adalah Zat yang telah menciptakan segalanya sebaik-baiknya dan Dia memulai penciptaan manusia dari tanah kemudian menjadikan keturunannya dari semacam sari berupa air yang hina. Lalu Dia mengindahkannya serta meniupkan ruh-Nya kepadanya. Kemudian Allah memberikan telinga kepada kalian, mata dan hati…. (QS. as-Sajdah: 7-9)
Masih banyak ayat-ayat yang menjelaskan penciptaan manusia dan makhluk-makhluk lain. Al-Quran juga menjelaskan bahwa akhir perkembangan kehidupan manusia adalah derajat liqa (perjumpaan dengan Allah Swt dan kembali kepadaNya).
Dia juga berfirman: Wahai manusia, sesungguhnya kalian hidup dengan susah payah menuju Tuhan kalian dan kelak kalian akan menemui-Nya.” (QS. al-Insyiqaq: 6)
Dan bagi Allah-lah kekuasaan langit dan bumi dan semua kembali kepada-Nya. (QS. an-Nur: 42)
Kesimpulannya, segala sesuatu berasal dari-Nya dan kelak di saat sudah sempurna; semua akan Kembali kepada-Nya. Allah Swt berfirman:
Allah telah memulai penciptaan kemudian mengembalikannya kembali. Lalu kalian akan dikembalikan kepada-Nya. (QS. ar-Rum: 11)
Alammah Thabathaba’i, Islam, Dunia, dan Manusia