Berita
Peringati Maulid, Teladani Akhlak & Ahlulbait Nabi
Dibuka pembacaan shalawat dan syair-syair kecintaan kepada Baginda Nabi Muhamamad Saw oleh grup marawis, Kamis (15/1), ratusan Muslimin pencinta Nabi memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw di Cimahi, Bandung.
Peringatan Maulid Nabi di masjid Al-Amin Citeurep Cimahi ini dihadiri sekitar 400 warga Nahdliyyin dan Muslimin Syiah pencinta Ahulbait. Hadir juga dalam Maulid ini Ustad Yusuf Annas, Ustad Syaiful Yusuf, dan H. Deden Hermadin, Ketua DPD ABI Bandung.
Dalam peringatan Maulid Nabi ini, Kiai Alawi al-Bantani yang menjadi penceramah menceritakan betapa indah dan mulianya akhlak Baginda Nabi Muhammad Saw dan keluarganya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa Allah SWT tidaklah mengutus Nabi Muhammad kecuali untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Teladan dari Nabi Muhammad, Ali dan Fathimah
Kiai Alawi dalam ceramahnya menceritakan tentang kemuliaan dan keunggulan akhlak Baginda Nabi Muhammad Saw dan Ahlulbaitnya.
“Lihatlah kemuliaan akhlak Rasullah dan Ahlulbaitnya,” ujar Kiai Alawi. “Bagaimana Rasulullah menyuapi seorang Yahudi buta, yang ketika Rasul menyuapi si Yahudi buta tersebut si Yahudi itu mencaci Rasul dan mengatakan bahwa Rasul itu pembohong besar.”
“Juga bagaimana akhlak Sayyidina Ali yang selalu membantu istrinya, Sayyidah Fathimah menggiling gandum dan mengutamakan hasil gilingannya untuk orang-orang yang membutuhkan,” lanjut Kiai Alawi. “Begitu juga Sayyidah Fathimah adalah cerminan wanita surga yang ada di bumi. Yang sangat khidmat kepada suaminya, Sayyidina Ali.”
Meski Maulid adalah momen menghormati dan meneladani akhlak Nabi, ada sekelompok orang yang justru membid’ahkan dan mencela Maulid. Terhadap kelompok ini, Kiai Alawi menyebutkan bahwa mereka ingin memadamkan jejak Kenabian.
“Ada upaya dari kelompok Islam Radikal yang ingin memadamkan jejak Kenabian dengan membid’ahkan acara Maulid,” terang Kiai Alawi. (Muhammad-Joko/Yudhi)