Berita
Peringatan Milad Imam Ali Ar-Ridha di ICC Jakarta
Jakarta – Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menggelar peringatan Milad Imam Ali Ar-Ridha, Jumat malam, 4 Agustus 2017. Acara berlangsung di aula ICC dengan menghadirkan Dr. Husain Ansari sebagai penceramah.
Dr. Husain Ansari menyampaikan sebuah hadis dari Imam Ridha yaitu “yang mencintaiku adalah mereka yang taat kepada Allah swt, dan barangsiapa yag tidak taat kepada Allah swt maka dia bukan dari golongan kami.”
Dalam hadis ini imam Ridha menegaskan bahwa siapa saja yang mengklaim dirinya pengikut ahlulbait as. namun dia tidak taat kepada Allah swt atau dia tidak menjaga ketaatan kepada Allah swt, maka mereka itu sesungguhnya bukan dari golongan ahlulbait as.
“Karena itulah konsekuensi pertama dari pada klaim kita bahwa kita mencintai ahlulbait dan mengikuti ahlulbait artinya kita harus membuktikan ketaatan kepada Allah swt dan ajaran yang diajarkan oleh Allah swt,” terang Husain Ansari dalam ceramahnya.
Sampai di sini jelas bahwa syarat konsekuensi pertama jika kita mengklaim diri kita sebagai pengikut ahlulbait adalah harus taat kepada Allah swt. Ini adalah penjelasan dari penggalan pertama dari hadis imam Ridha as yang telah disampaikan di atas. Penggalan kedua, dijelaskan, kalau kita taat kepada Allah swt, maka kita adalah benar sebagai pengikut dan golongan ahlulbait as. Sedangkan jika tidak taat kepada Allah maka jauh dari golongan dan pengikut ahlulbait as.
Dr. Husain Ansari juga meberikan 2 contoh. Pertama, sosok nabi Nuh dan anaknya yang tidak mau bergabung dengan nabi Nuh di atas kapal. Ketidak-taatan si anak menjadikannya hanyut ditelan banjir, Anaknya nabi Nuh adalah bagian dari keluarga nabi Nuh. Artinya ada hubungan darah tapi karena ketidak-taatanya kepada Allah swt, menyebabkan atau mengeluarkannya dari anggota keluarga nabi Nuh.
Kedua, tentang sahabat Nabi saw yang bernama Zubair. Beliau adalah sahabat yang selalu bersama Rasulullah selama peperangan. Imam Ali as juga menjelaskan di dalam Nahjul Balagah, bahwa Zubair adalah dahulunya bagian dari kami sampai akhirnya dia mempunyai anak Abdullah. Imam Ali hendak menjelaskan bahwa dulu Zubair sempat menjadi bagian dari golongan Ahlulbait tapi kemudian ketika Allah memberikannya karunia seorang anak, yang merupakan bagian dari ujian hidupnya, dia tidak lulus sehingga pada akhirnya ia keluar dari golongan ahlulbait as.
“Dua contoh ini adalah contoh yang sangat jelas bahwa hubungan darah seperti anak nabi Nuh begitu juga Zubair harus berubah karena akibat ketidak-taatan secara sempurna,” jelasnya.
Dalam sabda Imam Ridha tadi menyebutkan bahwa syarat diakui sebagai bagian dari ahlulbait as adalah ketaatan kepada Allah swt. Bagaimana kita supaya dianggap taat kepada Allah swt? Dr. Husain Ansari menjelaskan bahwa untuk taat kepada Allah swt kita harus mengenal apa yang diturunkan oleh Allah yaitu Al-Quran, begitu juga yang diajarkan oleh nabi kita Muhammad saw.
Di dalam al-Quran Allah swt ketika memerintahkan kita untuk taat kepadanya, Allah berfirman ”Taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil Amri di antara kamu.” Karena itulah ketaatan kepada Rasul dan Ulil Amr adalah kelanjutan konsekuensi dari ketaatan kepada Allah swt.
“Mudah mudahan Allah swt dengan kemuliaan dan kedudukan para Imam Suci Ahlulbait as khususnya Imam Ali Ridha yang kita peringati malam ini memberikan taufiknya kepada kita sehingga tertanam tekad dalam diri kita dan juga kemampuan untuk taat kepada Allah swt secara sempurna.” Pungkasnya. (M/Z)