Berita
Peringatan Iedul Ghadir di Pontianak
Dalam rangka Hari Raya Iedul Ghadir 1435 H, Dewan Pengurus Wilayah Ahlulbait Indonesia Kalimantan Barat mengadakan serangkaian kegiatan menyambut salah satu peristiwa besar dan bersejarah itu.
Bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Islam Iran dan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, DPW ABI Kalbar mengadakan Seminar Nasional bertajuk Teologi dalam Kitab Nahjul Balaghah pada Senin (13/10) lalu.
Bertempat di Ruang Teater UPT IAIN Pontianak, Jl. Letjend Suprapto 19, kegiatan ini dipadati lebih dari tiga ratus orang peserta.
Panitia Pelaksana, Abdul Hakim mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pemikiran-pemikiran teologis Imam Ali yang termaktub dalam Nahjul Balaghah. “Empat belas abad yang lalu, Imam Ali telah memberikan pondasi pemikiran teologis yang sangat dalam bagi perkembangan pemikiran teologi hingga masa kini,” demikian penuturannya.
Menurut Hakim, Nahjul Balaghah merupakan warisan intelektual berharga yang laik dikaji oleh berbagai institusi pendidikan untuk memperkaya khazanah keilmuan yang telah ada selama ini.
“Khutbah-khutbah dan surat-surat beliau yang tercatat di dalam Nahjul Balaghah memberikan inspirasi yang sangat bernilai bagi kehidupan manusia sepanjang zaman,” lanjutnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber; Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Dr. Hujjat Ibrahimian, dan Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pontianak, Dr. Syamsul Hidayat.
Dalam pemaparannya, Dr. Ibrahimian mengatakan bahwa Nahjul Balaghah merupakan kompilasi khutbah dan surat-surat Imam Ali yang disusun oleh Sayyid Syarif Radhi.
Ibnu Abil Hadid, salah satu tokoh ulama Ahlusunnah, pernah mengatakan bahwa untaian kalimat di dalam Nahjul Balaghah bukan berasal dari manusia biasa.
Dr. Ibrahimian juga mengatakan bahwa Imam Ali adalah lulusan madrasah nubuwwah, seluruh pengetahuan yang ia peroleh berasal dari Sang Nabi. “Sangat wajar jika untaian kalimat yang keluar dari beliau mengandung hikmah yang sangat dalam,” demikian tuturnya.
Hujjat Ibrahimian juga mengatakan, setidaknya ada titik temu antara masyarakat Indonesia dengan Iran; Tauhid, Al Quran, Nabi Muhammad saw dan Ahlulbait.
Rangkaian kegiatan peringatan Iedul Ghadir di Pontianak dilanjutkan malam harinya di Husainiyah Amirul Mukminin Pontianak. Dalam ceramahnya, Dr. Hujjat mengatakan bahwa kita semua harus bersyukur atas nikmat wilayah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, sosok yang menghabiskan hidupnya mendampingi Sang Nabi, paling setia dan senantiasa menjaga risalah Rasul Saw.
Beliau juga berpesan agar para pencinta Ahlulbait senantiasa menjaga persatuan dengan sesama Muslim dan jangan pernah memberikan peluang kepada musuh-musuh untuk memecah-belah umat Islam.(Reza/Yudhi)