Berita
Peringatan Arbain di Palu
Puluhan jemaah ahlulbait Sulawesi Tengah di Palu menggelar peringatan Arbain, Sabtu (13/12). Arbain adalah ziarah ke-40 hari setelah tragedi syahidnya Imam Husein, cucu tercinta Rasulullah Saw di Padang Karbala, Irak.
Ustaz Husein Nahrowi mengingatkan para jemaah tentang makna pengorbanan Al Imam Husein belasan abad yang lalu. Kata pengurus DPP Ahlulbait Indonesia ini, para ulama menyatakan Islam yang kita anut saat ini dipancarkan oleh Rasulullah dan yang memeliharanya adalah darah Al Husein. Karena perjuangan Imam Husein di Karbala itulah, kita saat ini mendapati ajaran-ajaran Islam yang murni dan utuh.
Adik dari Imam Hasan ini berangkat menuju Karbala atas undangan penduduk Kufah kala itu. Ia berjuang menuju Karbala untuk menyelamatkan agama kakeknya, Rasulullah. Imam Husein bisa saja menyatakan baiat kepada Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah, namun jika saat itu dilakukan, niscaya umat Islam hari ini tidak akan lagi mendapati Islam yang murni dan utuh tersebut. Karena itu, apapun akan kita lakukan demi mendapat keridhaan Imam Husein. “Karena perahu terbesar di antara para Imam adalah perahu Imam Husein, yakni perahu yang menuju Allah bagi manusia-manusia yang melakukan perjalanan dengan cinta,” jelas Ustaz Husein Nahrowi.
Sementara itu, Habib Ali Alatas mengatakan majelis Al Husein adalah majelis mulia karena mungkin saja di dalam majelis ini ada Rasulullah dan keluarganya. “Setiap sen yang kita bagikan untuk Imam Husein (dalam majelis ini), yang langsung membalasnya adalah Imam Husein,” katanya.
Jemaah ahlulbait di Palu memulai peringatan Arbain dengan pembacaan doa ziarah Arbain yang dipimpin Ustaz Husein Nahrowi. Bukan saja orang dewasa, kegiatan yang berlangsung di rumah mantan Ketua Ikatan Jemaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) Sulawesi Tengah, Drs Abdullah MT ini juga dihadiri remaja dan anak-anak. Semuanya larut dalam doa dan mendengarkan tausiyah untuk mendapatkan keridhaan Rasulullah dan Imam Husein.
Dalam kesempatan ini juga dicetuskan ide tabung amal Asyura. Puluhan kaleng pun dibagikan kepada para jemaah. Uang yang terkumpul dari tabung amal itulah yang nantinya akan dihitung sebagai donasi setahun untuk membiayai peringatan Asyura dan Arbain pada tahun berikutnya. (Indar/Yudhi)