Berita
Peran Perempuan Dalam Dunia Politik Tanah Air
Perempuan bukan sekadar sosok pelengkap. Sebagai manifestasi kelembutan dan keibuan, perempuan memiliki peran yang tak bisa diabaikan dalam posisi-posisi penting kemasyarakatan. Termasuk di dunia politik.
Hal ini diungkapkan oleh Rida Fauzia Qinvi, General Secretary of Indonesia Youth Forum dalam seminar dan diskusi publik bertema “Kiprah Perempuan dalam Politik di Indonesia” yang diadakan oleh Forum Mahasiswa Banjar bekerjasama dengan BEM Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Jumat (7/11) di Lebakbulus, Jakarta.
Rida menyebutkan saat ini ada 3.3% perempuan yang duduk di kursi dewan sebagai pemangku kebijakan, sisanya adalah kalangan pengusaha. Jumlah ini menurutnya sudah meningkat dari tahun sebelumnya meski masih jauh dari angka ideal.
“Perempuan sangat penting berada di pemerintahan karena banyak kebijakan yang menyangkut nasib perempuan di sana. Sayangnya suara perempuan saat ada di forum itu masih kurang didengar. Masih susah banget,” ujar Rida.
Rida menegaskan peran perempuan ini bukanlah bentuk perlawanan pada pria, “Keberadaan perempuan ini jangan diartikan untuk melawan pria, tapi dalam artian kaum perempuan menginginkan adanya ekualitas, penyamaan eksistensi perempuan,” terang Rida.
Sementara Alvin Hasanil Haqq, salah satu pembicara yang juga pegiat feminisme dari Nahdlatul Ulama menyebutkan wanita memang mesti diberi kesempatan yang sejajar dengan pria, tapi Alvin mengingatkan agar wanita jangan sampai lupa pada kodratnya.
“Wanita dan pria itu punya posisi dan kelebihan khasnya masing-masing. Jadi wanita tak boleh lupa dengan kodratnya. Sebagai ibu, juga sebagai istri,” terang Alvin. “Ini adalah posisi khusus wanita sesuai kodrat penciptaannya.”
Seminar yang dimulai pukul 14.00 WIB ini ditutup pada pukul 16.30 WIB. Khairi Fuadi, panitia seminar menyebutkan terselenggaranya seminar ini juga atas kerjasama dengan Ditjen Kesbangpol Kemendagri. (Muhammad/Yudhi)