Berita
Pemimpin Hamas Serukan Persatuan Palestina
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menekankan bahwa kini sedang dilakukan upaya bersama AS dan para sekutu regionalnya untuk merusak perjuangan Palestina.
Dalam konferensi pers di Beirut pasca pertemuan di antara faksi-faksi Palestina di ibukota Libanon, Haniyeh menekankan bahwa apa yang disebut sebagai Kesepakatan Abad ini (The Deal of The Century) yang dioaksakan AS, menargetkan al-Qudsdan berusaha mengakhiri perlawanan rakyat Palestina, presstv melaporkan.
Pertemuan antar faksi Palestina menghasilkan strategi tiga tingkat untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai ancaman strategis.
Pemimpin Hamas juga berbicara tentang strategi lain yang didasarkan pada perlawanan di wilayah Palestina seraya membangun jembatan dengan semua negara dan gerakan yang dapat mendukung kemauan politik rakyat Palestina.
Para pakar percaya bahwa persatuan merupakan langkah paling signifikan bagi rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka sehubungan dengan penyangkalan total rezim zionis-AS.
Selama seminggu tinggal di Libanon, Ismail Haniyeh mengunjungi pejabat dan kamp pengungsi Palestina. Di hadapan mereka, ia menekankan bahwa tak satu pun faksi di wilayah Palestina yang akan melepaskan hak untuk pulang. Lebanon menjadi rumah bagi sekitar 190 ribu pengungsi Palestina yang tersebar di 12 kamp.
Pemimpin Hamas yang dipilih secara bulat itu lalu menekankan bahwa masalah al-Quds dan penderitaan Palestina secara keseluruhan merupakan isu pemersatu bagi bangsa Arab dan Muslim, terlepas dari beberapa sikap rezim Arab. Fokusnya sekarang adalah pada strategi menghadapi upaya mereka yang ingin menaklukkan dunia Arab dan Muslim.