Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Pelatihan Dasar SAR dan Pelantikan ABI Rescue

Jakarta – Departemen Sosial, Seni dan Budaya Ahlulbait Indonesia (ABI) menyelenggarakan Pelatihan Dasar SAR (Search And Rescue/Pencarian dan Pertolongan) serta Pelantikan ABI Rescue, di Depok, Jawa Barat. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 8 hingga 9 April 2017.

5bf7b95e-fcf5-44ad-8108-7e2a7a223453

“Targetnya, ABI sendiri makin peduli terhadap kemanusiaan, terhadap bencana alam. Walaupun nanti tidak ada bencana alam, kita ada baksos, yang akan kita programkan untuk berkhidmat kepada masyarakat, yang berguna bagi masyarakat,” kata Tedi Nurbani selaku Ketua ABI Rescue.

Tedi menerangkan bahwasannya kegiatan ini diselenggaran sebagai bagian dari persiapan, sebelum nantinya benar-benar terjun ke masyarakat untuk berkhidmat.

caac7b32-6df2-45ba-977c-e67e17950208

Pada pelatihan ini peserta diberi materi pengenalan tentang rescue, pengenalan alat, sekaligus praktik.

4fa5fa1d-0101-4315-ac3a-ca78ae28c170

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan tahun kemarin bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) yang sekarang bernama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP).

4087edfc-09d4-49b3-b272-257522b4ecf3

Ketua Umum ABI, KH. Hasan Alaydrus (Ustaz Hasan) hadir memberikan materi Pemantapan Idiologi dan ABI, sekaligus melantik secara resmi tim ABI Rescue. Ustaz Hasan tidak hanya menegaskan kepada ABI Rescue untuk sigap dan bergerak menolong siapa saja yang tertimpa bencana seperti banjir, longsor, kebakaran, dan berbagai kesusahan lainnya, akan tetapi juga harus siap dengan bencana yang lebih besar.

1da2fb6d-f6de-42d6-aa39-ee9b1cee009e

“Negeri kita ini ada problem lebih besar. Ada ‘gempa’ lebih besar. Ada ‘longsor’ lebih besar, yaitu tentang cita-cita kemerdekaan. Cita-cita kemerdekaan yang sudah 71 tahun merdeka, sebentar lagi 72 tahun, tapi masih jauh dari harapan para pendiri bangsa,” tuturnya.

Lebih lanjut Ustaz Hasan menjelaskan, bahwa tujuan bernegara bangsa ini sangat mulia, selaras dengan cita-cita para nabi. Yakni ingin melihat setiap warga negara mengenal Tuhan (sebagaimana tercantum dalam sila pertama, Pancasila).

“Kenal Tuhan nomer 1. Sila pertama. Tapi ada tangan jahat lagi bermain agar para ABG tidak kenal Tuhan. Jauh dari Tuhan. Ini ‘bencana’. Ini ‘longsor’. Ini ‘gempa’ dahsyat. Kita juga harus bertekat datang dan menolong ABG-ABG kita.”

ed6eae43-31a6-4472-8a15-fbd529435be8

“Orangtua banyak bersedih. Anak-anaknya mulai tidak kenal sholat, puasa, dan budi pekerti. Pendidikan budi pekerti mulai hilang dari sekolah-sekolah. Pintar Matematika, Bahasa Inggris, tapi keras kepada orangtua, menyakiti hatinya, ini kan ‘gempa’!”

“Para veteran kita, ketika dulu ada bencana kemanusiaan, Indonesia dijajah, mereka bertaruh nyawa, Indonesia harus merdeka. Sekarang mereka sudah tua, ingin menyaksikan Indonesia yang lebih bagus. Tapi nyatanya begini. Lihat TV, yang ada problem. Dengar radio, baca koran, majalah, yang ada, problem. Mereka sedih melihat negeri yang diperjuangkannya jadi begini. Pemuda-pemudinya makin tidak kenal Tuhan.”

“Karena tidak mengenal Tuhan, maka sila-sila (Pancasila) selanjutnya menjadi keropos. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Keadilan makin jauh, hidup yang beradab makin jauh. Persatuan Indonesia makin retak-retak. Rakyat juga karena tidak diajari hikmah dan bijaksana, akhirnya menjadi sembarangan.”

“Ini bukan kerja kecil. Ini kerja besar. Menjadi PR dan tugas kita bersama untuk memperbaikinya,” pungkas Ustaz Hasan.

e4609abf-964e-4cdf-9f95-923e47cfbbe8

(Zen-Malik)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *