Berita
Pekerjaan Rumah Partai Politik Islam
Minimnya perolehan suara sejumlah partai politik Islam versi Quick Count dalam ajang pemilu legislatif 9 April kemarin menumbuhkan kembali ide penyatuan partai politik Islam di Indonesia dalam sebuah koalisi Poros Tengah jilid II. Mencermati perkembangan itu PB HMI MPO menggelar dialog publik dengan judul “Meretas Jalan Koalisi Partai Islam,” Senin (14/4) di Cafe Galeri Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Menurut hasil Quick Count Cyrus Network dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan suara 9,20%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,90%, Partai Amanat Nasional (PAN) 7,50%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 6,70%, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 1,60%. Jika perolehan suara masing-masing parpol itu dikumpulkan maka total suara partai politik Islam adalah 31,9% yang berarti dapat mengajukan calon sendiri dalam pilpres Juli mendatang.
Dari lima parpol Islam yang diundang, hanya perwakilan dua parpol yaitu Pemi Apriyanto, Wakil Ketua Diklat DPP PPP dan Mujahidin Sulaiman dari DPW PBB Jakarta yang hadir.
Direktur Puspol Indonesia, Ubedillah Badrun yang turut hadir dalam acara itu menilai beratnya pekerjaan rumah partai politik Islam sebelum menuju koalisi. Pertama, menurut Ubed, partai Islam saat ini belum mampu memunculkan tokoh yang dapat diterima oleh partai politik lain. Kedua, belum muncul figur istimewa dari kalangan parpol Islam yang tidak lagi eksklusif dalam arti mampu menjadi tokoh yang inklusif. Terakhir, menurut Ubed, parpol Islam tidak punya media berpengaruh sebagai salah satu faktor kekuatan politik.
Melihat kenyataan belum adanya pernyataan bersama dari partai politik Islam untuk membentuk koalisi hingga detik ini, kecuali dari Partai Bulan Bintang membuktikan bahwa beratnya pekerjaan rumah parpol Islam untuk membentuk koalisi seperti disampaikan Ubed bukanlah isapan jempol belaka. (Lutfi/Yudhi)