Berita
PAPALA Taklukkan Gunung Sindoro
“ Selain merunduk saat melihat awan, banyak juga tanaman-tanaman baru dan langka yang kita temukan disini “ ujar Hamid, aktivis Pandu saat menceritakan pengalamannya.
Perlu diketahui, gunung Sindoro tak seperti gunung Gede yang berada di Bogor. Masih sangat alami dan belum tersentuh pemerintah daerah sekitar. Artinya, akses pendakian masih terjal dan tidak ada pengawasan sama sekali. “ Malahan bulan kemarin ada pendaki yang tidak turun-turun “ kata Khori’, teman pendaki para aktivis Pandu.
Rintangan serta tantangannya pun tidak mudah, seperti mereka harus memotong dahan-dahan besar berduri yang menghalangi jalan mereka, lalu lubang-lubang besar, hingga kekeringan sumber air.
Berbekal semangat dan motivasi tinggi, para aktivis Pandu berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung Sindoro. Namun, terlihat bukan hanya bendera Indonesia, bendera Palestina dan Ormas Ahlulbait Indonesia pun turut berkibar disampingnya.
Selain itu, akses yang terjal menguras banyak tenaga dan stamina mereka. Tapi, akhirnya mereka tetap bisa melewatinya dan berhasil mencapai puncak.
“ Tenaga kita terkuras banyak, namun semuanya terbayar setelah kita berhasil melihat keindahan alam dari puncak gunung “ kata pemandu yang juga aktivis Pandu, Gia Nugraha yang akrab disapa Asep.
Setelah melalui seluruh rintangan serta tantangan yang ada, PAPALA sukses menaklukkan salah satu gunung tertinggi di dataran jawa tersebut. Tak lupa, PAPALA mengabadikan setiap kesempatan yang dilaluinya, dan menurut mereka sangat mahal dan berarti.
“ Kita juga dapat momen sunset dan sunrise donk dari puncak gunung, dan itu mahal “ tambah Adnan.
Selain gunung Sindoro, PAPALA juga menjajal pegunungan Dieng yang merupakan salah satu tempat wisata terindah di Indonesia. (Fuad)