Berita
Ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) Ajak Korban Gempa Sulteng Berzikir Bersama

Sigi – Sekretaris Jenderal DPP Ahlulbait Indonesia (ABI) Ustaz Ahmad Hidayat berharap masyarakat yang berada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dapat mengambil hikmah dari tragedi gempa dahsyat 28 September lalu dengan introspeksi serta lebih mendekatkan diri kepada Allah, salah satunya melalui zikir dan tablig akbar.
Baca juga Tim Ahlulbait Indonesia Peduli Mendampingi Anak-anak Korban Gempa Sigi
“Melalui zikir dan tablig akbar ini, kami mengajak umat Islam untuk bersatu dalam naungan Alquran dan sunnah sebagai pedoman hidup kita. Olehnya kami berharap kegiatan seperti ini bisa istiqomah diimplementasikan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Zikir bisa dilakukan setiap saat, maka marilah kita senantiasa selalu mengingat Allah,” kata Ustaz Ahmad usai memimpin zikir dan tablig akbar peralihan tahun bersama warga di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu (30/12/2018).
Ustaz Ahmad dalam kesempatan ini hadir bersama Ketua Umum DPP ABI, Habib Hassan Dalil Alaydrus. Dalam ceramahnya Habib Hassan mengajak warga setempat untuk mencintai Nabi Muhammad Saw dan keluarga sucinya. Salah satunya dengan senantiasa mengucapkan selawat. Jemaah pun nampak larut dalam pembacaan doa pujian kepada Allah dan lantunan selawat. Bukan hanya dewasa, hadir juga remaja dan anak-anak.
Baca juga Kampung Literasi Sigi Mendapat Bantuan 100 Tas Sekolah
Penyelenggara menyatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk renungan umat muslim tentang pentingnya mengingat Allah dengan berzikir kepada-Nya. Diketahui, Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, merupakan salah satu yang terdampak gempa berkekuatan 7,4 SR. Daerah ini juga bertetangga dengan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, wilayah yang mengalami likuefaksi dengan perkiraan ratusan bahkan ribuan korban jiwa.
Dalam kesempatan tersebut turut dibagi-bagikan tas sekolah dan selimut kepada warga. Demikian halnya diserahkan sajadah, kopyah, mukenah, dan baju koko kepada beberapa pengurus masjid. (Indar Ismail)