Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Opini – Karakter, Bukan Sebuah Mata Pelajaran

Etika komunikasi mahasiswa dengan dosennya kini mulai disorot. Beberapa perguruan tinggi bahkan membuat tata tertib atau semacam aturan untuk mengendalikan cara berkomunikasi yang dipandang tak mencerminkan budaya bangsa dan standar etik masyarakat Nusantara.

Perkara ini dipandang perlu karena terpicu oleh temuan percakapan mahasiswa yang terkesan menyamakan dosen dengan kawan-kawannya. Mungkin karena kian pendeknya jarak antara mahasiswa dengan dosennya, maka ungkapan bahkan waktu dalam komunikasi juga tidak lagi diperhatikan secara sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian.

Masalah ini sebenarnya bukanlah urusan sebuah mata pelajaran. Artinya, gagasan memunculkan pembelajaran karakter untuk menjawab masalah ini tidak perlu ditempuh dengan memunculkan suatu jenis mata pelajaran baru atau sekadar memberi bobot atas mata pelajaran yang muatannya berhimpit dengan konsep tentang karakter. Contohnya, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama. Apakah karakter akan terbentuk dengan hanya bertumpu penuh kepada mata pelajaran tersebut? Tidak!

Faktor terpenting dalam pendidikan karakter bukanlah transfer pengetahuan belaka melainkan keteladanan dan inspirasi etik sebagai sendinya yang paling utama. Itulah sebabnya, tampilnya guru sebagai soko guru utama dalam keteladanan di dunia pendidikan bahkan di masyarakat secara umum perlu menjadi perhatian.

Membentuk karakter adalah pendidikan tingkah laku dan praktik bagaimana melakukan sesuatu secara patut bukan sekadar pendidikan untuk tahu baik dan buruk. Ruang lingkupnya bukan di kelas namun di masyarakat luas. Itu sebabnya ia tak dapat dijawab hanya sekadar dengan memperhatikan mata pelajarannya. Wallahu a’lam. (Abu Mufadhdhal)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *