Berita
OBITUARI – Selamat Jalan Kembang Ahlulbait Indonesia
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang hangat dan bersahaja. Sahabat, rekan dan handai taulan bilang sangat sukar mencari orang yang bisa marah di hadapan Pak Lukman — begitu Sang Sayyid kerap disebut. Orangnya supel. Tuturnya halus. Auranya menenangkan.
Sembarang orang bisa segera jatuh cinta pada semangatnya untuk menebar kebaikan; pada tawa dan candanya yang menginspirasi; juga pada penghormatannya terhadap siapapun yang menjadi tamunya. Di Balikpapan, begitu kata para sahabatnya, Pak Lukman selalu bisa mengambil titik kesamaan dengan siapa pun dia berhadapan. Entah itu pejabat maupun buruh panggul pelabuhan.
Almarhum juga mungkin satu dari sedikit aktivis Islam senior yang seperti tak pernah mengeluh. Masalah seperti sudah bertekuk lutut di hadapannya. Saat banyak aktivis Syiah mengeluhkan urusan ini dan itu, kendala a, b, c dan seterusnya …dari Pak Lukman orang hanya mendengar cerita keberhasilan tiada henti.
Hari ini dia bercerita tentang keberhasilannya menebar kebaikan di Balikpapan. Setahun kemudian, cerita keberhasilan lain yang bakal dia perdengarkan.
Tak ada kesan jumawa. Tak ada keinginan pamer. Dia sekadar menunjukkan betapa kerja keras dan keyakinan pada pertolongan Imam Mahdi –semoga Allah SWT mempercepat kehadirannya– bisa mengatasi segalanya.
Selamat jalan Pak Sayyid Lukman Bilfaqih. Kami yang menjadi yatim sepeninggalmu bersaksi bahwa engkau, hingga akhir hayatmu, adalah pejuang di jalan Allah, Nabi dan Ahlulbaitnya.