Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Netayahu Ancam Tembak Pelempar Batu

Polisi Israel dan tentara IDF mungkin akan diberikan hak untuk menembaki warga Palestina yang melemparkan batu dan bom molotov. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengumumkan pengerahan tambahan aparat kepolisian ke Yerusalem, Tepi Barat, dan di setiap jalan raya utama.

Netanyahu mengadakan pertemuan keamanan tingkat tinggi darurat pada Rabu (2/9) untuk membahas kejadian baru-baru ini yang mereka sebut “insiden teror” yang terjadi di Yerusalem dan di Jalan 443 yang menghubungkan ibukota Tel Aviv dengan kota Modi’in, seperti dilaporkan oleh Jerusalem Post.

Pertemuan ini dihadiri oleh para pejabat keamanan tingkat atas, seperti Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon, Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan, Menteri Transportasi dan Menteri Intelijen Yisrael Katz, General Security Services Yoram Cohen, dan lain-lain.

PM Netanyahu mengatakan dalam pertemuan itu dia tidak akan mentolerir pelemparan batu dan serangan bom molotov di tengah jalan, atau di dalam kota Yerusalem.

“Kebijakan ini tanpa toleransi bagi pelempar batu dan pelaku teror,” kata Netanyahu. Karena sistem hukum mengalami kesulitan berurusan dengan remaja yang terlibat dalam kegiatan tersebut, pemerintah Israel akan menjatuhkan hukuman minimal bagi pelaku di bawah umur.

Ini dapat berarti prajurit dimungkinkan untuk menggunakan peluru tajam terhadap pengunjuk rasa yang melemparkan batu. Pada saat ini, penggunaan peluru terbatas pada situasi yang mengancam jiwa. Meskipun ada juga sejumlah insiden demonstran Palestina ditembak mati saat mereka tak bersenjata atau melarikan diri.

Para pejabat keamanan sepakat untuk meningkatkan jumlah polisi di sepanjang Jalan 443 dan juga di kota-kota Judea dan Samaria, serta meningkatkan sarana pengumpulan data intelijen dan pos pengamatan di daerah. Dua skuadron patroli ditambahkan di perbatasan dan 400 penegak hukum juga akan dikirim ke Yerusalem.

Pertemuan tersebut menjadi kali kedua minggu ini atas memburuknya situasi keamanan dalam naungan kabinet Netanyahu, karenanya mereka terus mencari cara untuk membalikkan momentum dan mengurangi tingkat aksi-aksi kekerasan. 

Mungkin dengan ancaman itu Netayahu berharap dapat meredam perlawanan rakyat Palestina yang selama ini kerap hanya bersenjatakan batu melawan laras panjang tentara pendudukan Israel.

Itukah makna keadilan di mata setiap rezim penjajah termasuk Israel? 

Sumber: www.rt.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *