Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

WHO Cabut Status Pandemi, Kemenkes Siapkan Transisi ke Endemi

WHO Cabut Status Pandemi, Kemenkes Siapkan Transisi ke Endemi

WHO Cabut Status Pandemi, Kemenkes Siapkan Transisi ke Endemi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau masa untuk COVID-19 pada Jumat (5/5), hal tersebut mendapat sambutan baik dari Kementerian Kesehatan.

“Kami mengucapkan terima kasih untuk seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjuang bersama sehingga penularan Covid-19 Indonesia dapat terkendali, dan saat ini kita bersama-sama menuju pengakhiran kondisi kedaruratan,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr.Mohammad Syahril (6/5), dilansir Kontan.co.id.

Sebelumnya, Indonesia disebut sudah berkonsultasi dengan  dengan Dirjen WHO dan tim WHO baik di Jenewa dan Jakarta terkait transisi dari pandemi ke endemi, sebelum pencabutan status PHIEC diumumkan. WHO menyampaikan bahwa persiapan Indonesia dipandang baik dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi.

Baca juga : Kasus Covid Melonjak, Kemenkes Minta Masyarakat Perketat Penggunaan Masker

Kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, namun Syahril menegaskan bahwa pemerintah tetap mengedepankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. WHO juga menyatakan perlunya masa transisi untuk penanganan Covid-19 jangka panjang.

Di antaranya dengan pengawasan kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa yang akan datang.

Masyarakat juga dihimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

Pemerintah terus mempersiapkan langkah langkah pencabutan status pandemi sesuai dengan Strategi Kesiapsiagaan dan Respon COVID-19 2023-2025 yang telah disiapkan oleh WHO sebagai pedoman negara-negara.

“Virus COVID-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan,” jelas Syahril.

Baca juga : Wapres Ajak Cegah Pernikahan Dini