Nasional
Waspadai Risiko Kesehatan Penyintas Covid-19
Hasil riset sebagian besar penyintas Covid-19 mengaku kondisi fisiknya akan kembali seperti sediakala ketika sembuh.
Kondisi penyitas juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit, waktu pemulihan penyintas Covid-19 yang bervariasi dan usia serta penyakit penyerta (komorbid) yang sudah ada sebelumnya.
Namun, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, ternyata terdapat perubahan fungsi organ tubuh, baik yang disertai keluhan maupun tanpa keluhan.
Dokter ahli penyakit dalam dari Mayapada Hospital Kuningan dr Vivi Lesmana, SpPD, membenarkan kemungkinan penyintas Covid-19 untuk pulih 100 persen sangat bergantung pada proses sakitnya dan kemampuan adaptasi sistem imun tubuh.
“Jika selama dirawat sang pasien memiliki riwayat komorbid maupun dikategorikan sebagai penyintas berat, proses pemulihan akan memakan waktu lebih lama,” kata dr Vivi seperti yang dilaporkan Kompas.com, Sabtu (24/7).
Ia menambahkan bahwa ada beberapa keluhan penyintas Covid-19 yang harus diwaspadai, seperti sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi, meriang, batuk, sesak napas, gangguan konsentrasi, kelelahan kronik, jantung berdebar, dan nyeri pada dada.
Selain itu, risiko masalah kesehatan jangka panjang juga dapat muncul pascapenyembuhan Covid-19. Berikut penjelasannya.
- Otak dan saraf (neurologi)
Pasien yang sudah sembuh akan rentan terkena stroke. Fungsi saraf juga akan menurun sekitar 36,4 persen dan kehilangan indra penciuman (anosmia).
- Kesehatan mental
Pasien yang sudah sembuh akan mudah merasa cemas dan depresi, gangguan stres pascatrauma (ketakutan terpapar kembali), serta gangguan tidur.
- Paru-paru
Fungsi paru seseorang yang sudah pernah terpapar Covid-19 tidak akan pulih 100 persen. Pasalnya, fungsi paru memiliki gangguan fibrosis atau cacat pada jaringan. Risiko untuk kegagalan paru restriktif pun lebih besar.
- Jantung dan pembuluh darah
Selama masa penyembuhan, obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan pasien tergolong obat keras dan akan memengaruhi fungsi jantung serta menimbulkan pembekuan darah. Peningkatan risiko kerusakan otot jantung dan gagal jantung juga dapat terjadi.
- Ginjal
Tingkat risiko gagal ginjal lebih tinggi 20-30 persen dari orang yang belum pernah terpapar Covid-19.
- Muskuloskeletal
Penyintas akan merasakan nyeri pada persendian dan otot. Hasil penelitian juga menunjukkan penyintas dapat merasa lebih cepat lelah. Sel paru dirusak virus Untuk diketahui, virus SARS-CoV-2 menyerang sistem organ pernapasan yang membuat pasien menjadi sesak napas dan cepat lelah. Ketika pasien sudah dinyatakan sembuh, sel-sel yang berada pada paru-paru sudah terlanjur dirusak oleh virus.
“Sistem imun dan antibodi diibaratkan sebagai tentara baik yang berperang melawan musuh. Apabila musuh lebih banyak dibandingkan para tentara, tentunya tentara yang berguguran tersebut tidak bisa hidup kembali dan musuh akan terus menyerang serta merusak sel-sel di organ lain,” jelas dr Vivi.
Namun, ia menlajutkan bahwa tubuh bisa memproduksi “tentara baru” lainnya selama recovery. Sayangnya, sel-sel baru tersebut tidak memiliki kualitas yang sama dengan sel yang sudah mati sebelumnya.
Untuk itu, penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh disarankan untuk memeriksakan kesehatan diri secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi organ, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.