Nasional
Wamenlu RI Desak Tindakan Konkret DK PBB untuk Palestina: Hentikan Kekerasan dan Kolonialisme
Ahlulbait Indonesia – Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengambil langkah konkret dalam menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Seruan ini disampaikan dalam Sidang Terbuka DK PBB yang membahas isu Timur Tengah dan Palestina, tak lama setelah tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
“Kesepakatan gencatan senjata ini harus menjadi langkah awal menuju perdamaian di Timur Tengah,” ujar Arrmanatha, dikutip dari Metrotvnews. Namun, ia menyayangkan bahwa perdamaian baru tercapai setelah puluhan ribu nyawa melayang.
Fokus pada Gaza dan Solusi Politik
Arrmanatha menyoroti dua langkah mendesak pasca-gencatan senjata. Pertama, penanganan krisis kemanusiaan di Gaza dengan memastikan kelancaran distribusi bantuan tanpa hambatan. “Blokade yang telah melumpuhkan perekonomian Gaza selama 18 tahun harus segera dicabut. Selain itu, keselamatan para pekerja kemanusiaan harus dijamin,” tegasnya.
Baca juga : Tegas! Kemlu RI Tolak Rencana Relokasi 2 Juta Warga Gaza
Ia juga menekankan peran penting UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) dalam pemulihan Gaza serta mendesak DK PBB untuk melindungi lembaga ini dari serangan disinformasi.
Kedua, Arrmanatha menegaskan perlunya solusi politik yang komprehensif, dengan menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan. “Alternatif lain hanya akan memperdalam apartheid dan penindasan,” ujarnya.
Seruan agar DK PBB Bertindak
Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu RI juga menyoroti perlunya DK PBB membuktikan relevansinya di tengah situasi global yang semakin kompleks. “Sejarah akan mencatat apakah DK PBB mampu menghadapi tantangan atau justru menjadi tidak relevan,” kata Arrmanatha, sembari mendorong reformasi dalam tubuh lembaga tersebut.
Sidang yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, ini dihadiri sejumlah negara, termasuk Palestina, Slovenia, dan Sierra Leone. Partisipasi aktif Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.
Sidang ini menjadi pengingat bahwa isu Palestina telah menjadi agenda utama DK PBB selama lebih dari tujuh dekade—isu yang hingga kini masih membutuhkan langkah nyata dan dukungan global untuk mewujudkan keadilan serta perdamaian yang sejati. []
Baca juga : Kemenlu RI Soroti Gencatan Senjata Gaza sebagai Langkah Menuju Perdamaian