Nasional
Sunnahcare Yang Tak Peduli Sunnah
Al-Quran dan Sunnah selalu mengajarkan keadilan dan keberimbangan dalam segala hal. Namun sebuah media online yang mengusung nama sunnah,sunnahcare.com dalam pemberitaannya ternyata jauh sekali dari ajaran Al-Quran dan Sunnah.
Dalam berita yang dirilis di Mengenal Aliran Syiah di Jambi, Sunnahcare menuduh Majelis Taklim dan Rawatib Al-Habib Husin bin Ahmad Baraqbah yang berada di Kelurahan Thehok Jambi Selatan sebagai Majelis Syiah yang melakukan aksi missionaris di Jambi. Mereka bahkan menuduh majelis taklim tersebut sebagai markas teroris Syiah.
Fitnah ini jelas menimbulkan kegusaran komunitas diskusi keilmuan itu. Bagaimana tidak? Jangankan langsung datang meliput, wawancara via telepon saja tak sekalipun dilakukan Sunnahcare ke pihak majelis. Tapi anehnya, tiba-tiba saja mereka menuduh majelis ini sebagai markas teroris.
Kepada ABI Press melalui sambungan telepon, Ustad Fuad Baraqbah selaku ketua majelis menegaskan, bahwa secara kelembagaan, tak ada lembaga Syiah di Jambi. “Secara kelembagaan, tak ada lembaga Syiah di Jambi! Silahkan dicari. Kok dibilang ketuanya si ini-itu…, tidak ada itu!”
ABI Press sendiri pernah merilis berita majelis Sunni yang harmonis dengan minoritas Syiah di Jambi (Syiahiah Sunni Harmonis di Jambi). Jika diperhatikan, redaksi berita di Sunnahcare itu terlihat sangat jelas merupakan pelintiran dari berita ini.
Sayangnya, saat kami akan mengklarifikasi pihak sunnahcare.com tentang tujuan mereka memelintir berita yang berasal dari situs kami, mengapa membuat berita seperti itu, dan apakah berita tersebut sudah melewati tahapan jurnalistik yang baku, ternyata web tersebut tidak memiliki nomor kontak yang bisa dihubungi. Artinya, sunnahcare.com masuk dalam kategori web gelap yang baik pengelola maupun penulis beritanya tampaknya memang ingin lari dari tanggungjawab atas apa yang mereka lakukan. Dalam dunia jurnalistik, sumber berita yang tak memenuhi kaidah jurnalistik sehingga tak bisa dipertanggungjawabkan semacam itu tak lebih dari media propaganda belaka.
Saat kami sampaikan hal ini kepada Ustad Fuad Baraqbah, dia terkejut. “Saya heran kok bisa-bisanya mereka bisa mikir seperti itu. Maksudnya apa? Berita yang mereka buat sama sekali gak sesuai dengan fakta yang ada.” Ustad Fuad juga heran kenapa kalau ada Muslim Sunni yang mengikuti ajaran Rasul untuk toleran dan menjalin ukhuwah dengan sesama Muslim lainnya, kok tiba-tiba ada pihak yang kelihatannya gerah sekali? Siapa mereka ini? Beraninya pakai nama Sunnahcare, tapi lucunya kok mereka sendiri yang malah tak peduli ajaran Al-Quran dan Sunnah!
“Saya tegaskan sekali lagi, Majelis Taklim dan Rawatib Al-Habib Husin bin Ahmad Baraqbah ini adalah 100% Majelis Sunni. Hanya karena kami mengikuti Sunnah Nabi untuk menjunjung tinggi ukhuwah dan menjalin persaudaraan dengan sesama Muslim, kok kami malah dituduh sebagai teroris?”
Kepada ABI Press, Ustad Fuad menitipkan banyak pertanyaan, yang menurutnya siapa tahu akan segera dijawab Sunnahcare melalui media propaganda mereka, “Siapa yang sebenarnya teroris kalau begitu? Bukankah Sunnahcare yang gemar meneror Muslim lain dengan fitnah-fitnah tanpa bukti itu lebih layak dicap teroris? Lalu siapa yang benar-benar mengikuti Sunnah kalau begitu? Apakah mereka yang asal berlindung di balik nama Sunnahcare lalu seenaknya melanggar ajaran Al-Quran dan Sunnah, menebar fitnah dan membuat berita bohong alias palsu, dapat mengklaim diri lebih peduli sunnah? Jadi, kalau Sunnahcare ini malah gusar dan kebakaran jenggot saat majelis kami terus berupaya menjalin ukhuwah dan melindungi sesama Muslim, bukankah kami pantas bertanya, sejatinya Sunnah siapa yang mereka maksud dan mereka ikuti? Saya akan tunggu, siapa tahu Sunnahcare bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana tadi,” pungkas Ustad Fuad. (Muhammad/Yudhi)