Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Rahasia Seputar Malam Nisyfu Sya’ban

Rahasia Seputar Malam Nisyfu Sya'ban

Di kalangan kaum Muslimin, Nisyfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban merupakan hari istimewa. Tak heran kalau di hari yang diagungkan ini diisi dengan berbagai macam ritual keagamaan; dengan do’a-do’a, lantunan Ayat Suci Al-Quran dan sebagainya.
Terutama bagi Muslim bermadzhab Ahlusunnah wal Jamaah di Indonesia, perayaan Nisyfu Sya’ban ini sering diperingati di masjid-masjid dan musholla.

Tak jauh beda dengan Muslim Ahlusunnah, Muslim Syiah di Indonesia pun turut merayakan hari istimewa ini.

Ada apa di balik Nisyfu Sya’ban sehingga menjadi hari yang diagungkan? Untuk mengetahui hal itu, tim ABI Press mewawancarai Ustad Umar Shahab, Ketua Dewan Syura Ormas Islam Ahlulbait Indonesia (ABI).

Ditemui di sebuah Universitas tempatnya mengajar, kepada ABI Press Umar Shahab menjelaskan bahwa malam Nisyfu Sya’ban adalah malam yang diisyaratkan Al-Quran sebagai lailatul mubarakah atau malam penuh berkah. “Sebab itu banyak riwayat menyebutkan bahwa malam Nisyfu Sya’ban  merupakan malam kedua paling mulia setelah malam Lailatul Qadar,” ungkap Umar. Dalam pengertian ini, baik Muslim Ahlusunnah maupun Syiah memiliki pandangan yang sama. Namun bagi Muslim Syiah, ada keistimewaan lain di malam Nisyfu Sya’ban. Yaitu karena malam Nisyfu Sya’ban juga merupakan malam kelahiran Imam Mahdi, sang juru selamat yang diyakini seluruh kaum Muslimin akan kemunculanya kelak sebagai penyelamat bagi umat manusia.

Keagungan Al-Mahdi juga dijelaskan dalam riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa kelak akan muncul juga Nabi Isa Al-Masih, yang dalam riwayat disebutkan Nabi Isa akan shalat berjamaah di belakang Al-Mahdi. Tentu hal ini juga menjadi bukti kemuliaan bagi Al-Mahdi yang dijanjikan Allah SWT dan telah diberitakan kedatangannya oleh para nabi terdahulu.

Bagi Muslim Syiah, Al-Mahdi merupakan Imam ke-12 di dalam konsep keimamahan atau kepemimpinan selepas Rasulullah SAW sebagai penjaga syariat dan penerus risalahnya.

Imam Mahdi yang memiliki nama persis sama dengan Rasulullah, yaitu Muhammad ini lahir di kota Samara’ 15 Sya’ban 255 H, merupakan putra dari Imam Hasan Al-Askari, yang merupakan Imam ke-11.

Kelahiran Imam Mahdi, sebagaimana keistimewaan yang terjadi pada kelahiran para nabi terdahulu yang penuh dengan  rahasia.

Kelahiran Nabi Ibrahim misalnya, ketika di jaman kekuasaan raja Namrud, ribuan ibu hamil dibunuh agar Nabi Ibrahim yang dikabarkan akan datang sebagai penyelamat bagi umat saat itu tidak lahir. Namun dengan kekuasaan Allah, Nabi Ibrahim pun lahir sebagai utusan Allah.

Begitu juga dengan kelahiran Nabi Musa di tengah kekuasaan raja yang kejam bernama Fir’aun. Puluhan ribu anak yang lahir dibunuh demi menghalangi munculnya manusia suci pembawa risalah Ilahi itu. Namun rencana Allah mematahkan kehendak Fir’aun. Nabi Musa pun berhasil hidup di tengah penguasa bengis tak kenal ampun itu, dan berhasil menyelamatkan kaum Israel dari penindasan Fir’aun, meski pada akhirnya kaum Israel membangkang dan meninggalkan syariat yang dibawa Nabi Musa.
Setelah itu, kelahiran penuh rahasia juga terjadi di masa kelahiran Nabi Isa.

Begitu juga dengan kelahiran Imam Mahdi yang bagi Muslim Syiah adalah sebuah anugerah yang penuh rahasia. Artinya, bukan suatu yang sederhana bagi sebuah kelahiran manusia agung. “Sebab itu bukan suatu kebetulan jika Allah memilih malam Nisyfu Sya’ban sebagai hari istimewa, bertepatan dengan kelahiran Imam Mahdi,” tambah Umar.

Kelahiran manusia agung inilah yang juga diyakini sebagai sebab kenapa malam Nisyfu Sya’ban menjadi malam yang diistimewakan.

Kepada ABI Press, Umar menjelaskan bahwa saat ini Imam Mahdi sedang dalam keadaan Ghaib atas kebijaksanaan dan kekuasaan Allah SWT.

Umar mengingatkan, sebagaimana keyakinan akan munculnya Imam Mahdi sebagai juru selamat kelak, menjadi salah satu alasan bagi umat Islam untuk menganggap penting dan tidak menyederhanakan persoalan ini.

Sebab itu, memperingati kelahiran sang juru selamat sangat penting sebagai upaya untuk memberi kabar gembira kepada kaum Muslimin serta mengingatkan kaum Muslimin bahwa janji Allah pasti akan terwujud, benar, dan itu akan memberikan motivasi bagi kaum Muslimin dalam menghadang tantangan kehidupan dunia ini.

Sebagai upaya menghidupkan semangat menyambut malam Nisyfu Sya’ban serta peringatan kelahiran Imam Mahdi, sebuah lembaga kebudayaan Islam, Islamic Cultural Center (ICC) di Jakarta mengadakan acara Nisyfu Sya’ban, Sabtu (14/6) yang lalu.

Seperti kegiatan keagamaan Islam pada umumnya, acara pada malam itu meliputi pembacaan ayat suci Al-Quran, ceramah agama, serta doa.

Hal yang terkesan berbeda dalam acara itu adalah penceramahnya, Ayatullah Anshory,  seorang ulama asli Iran. Dalam ceramahnya, Ayatullah Anshory menggunakan bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh pihak ICC.

Ayatullah Anshory juga menjelaskan bahwa kelahiran manusia-manusia agung selalu diliputi rahasia dan penuh dengan rahasia. Banyak kejadian dan keistimewaan yang meliputinya. “Fenomena ini merupakan suatu bukti bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam,” tambahnya.

Peristiwa penuh rahasia yang terjadi di setiap kelahiran utusan-utusan Ilahi di tengah penguasa zalim yang telah diberitakan para nabi sebelumnya, memberi isyarat bahwa janji Allah itu benar.

Ayatullah Anshory juga menekankan umat Islam agar mensyukuri kelahiran Imam Mahdi sebagai juru selamat dan penyambung rahmat Ilahi terbesar di masa ini.

Lebih dari seribu jamaah tumpah ruah menghadiri acara ini hingga memadati pelataran gedung ICC.

Ditutup lantunan munajat, pujian dan doa-doa kepada Allah SWT, acara yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB ini selesai pada pukul 21.30 WIB. (Malik/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *