Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Polisi: Petinggi ACT Selewengkan Dana Donasi

Polisi: Petinggi ACT Selewengkan Dana Donasi

Polisi: Petinggi ACT Selewengkan Dana Donasi

Polisi menyatakan, para petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyelewengkan dana donasi dan menerima gaji ratusan juta rupiah tiap bulannya.

Tersangka Ahyudin merupakan pendiri sekaligus mantan Presiden ACT, menerima gaji Rp450 juta. Sedang Ibnu Khajar sebagai Presiden ACT, menerima gaji Rp150 juta. Gaji mereka berasal dari donasi publik yang terkumpul.

“Gajinya sekitar 50-450 juta perbulannya. A (Ahyudin) Rp450 juta, IK (Ibnu Khajar) Rp150 juta, HH (Heryana Hermain) dan NIA (Novardi Imam Akbari) Rp50 juta sampai Rp100 juta,” kata Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim Polri Kombes Helfi Assegaf dalam konferensi pers, Senin (25/7).

Heryana Hemain dan Novardi Imam Akbari menjabat sebagai anggota dan Ketua Dewan Pembina.

Baca juga : Peringati Al-Quds Day 2023, Teriakan “Mampus Israel” Menggema di Tolitoli

Helfi menduga pengalihan dana donasi tersebut melalui penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk pemotongan dana donasi sekitar 20-30 persen bagi operasional yayasan.

Hingga kini para tersangka belum ditahan polisi. Penyidik masih akan berkoordinasi terlebih dulu untuk menentukan ditahan atau tidaknya keempat tersangka tersebut.

Atas perbuatan mereka, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 372 KUHP, Pasal 374 KUHP, Pasal 45a Ayat 1 juncto Pasal 28 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2012 Tentang ITE.

Selain itu mereka juga dikenakan Pasal 70 Ayat 1 dan 2 juncto Pasal 5 UU Nomor 16 Tahun 2001 sebagaimana diubah UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, Pasal 3,4 dan 6 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang, dan Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP.

“Ancaman penjara untuk TPPU 20 tahun, dan penggelapan 4 tahun,” kata Helfi.

Baca juga : Hari al-Quds di Sulbar, Serukan Tolak Normalisasi dengan Penjajah “Israel”

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *