Nasional
Peringati Hari Al-Quds Sedunia Warga Jabodetabek Demo Kedubes Amerika di Jakarta
Mampus Amerika!
Mampus Israel!
Mampus Amerika!
Mampus Israel!
Kutukan-kutukan itu diteriakkan ribuan orang dari sejumlah kota di Jabodetabek yang berkumpul di depan Kedubes Amerika Serikat, jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Para pendemo hadir pada Jumat terakhir Ramadhan untuk memperingati Hari Al-Quds Sedunia, dengan menggelar aksi solidaritas untuk pembebasan rakyat Palestina dan Al-Quds dari cengkeraman Zionisme Israel. Demo damai ini sekaligus bentuk dukungan terhadap aksi perlawanan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan rezim haram dan anak emas Amerika, Zionis Israel.
“Ini bagian dari solidaritas kami terhadap bangsa Palestina yang tertindas,” tegas Mujtahid Hashem, ketua panitia aksi kepada ABI Press.
Puluhan bendera Palestina dan Merah-Putih berkibar memenuhi jalan di depan kantor Kedubes Amerika Serikat. Orasi sejumlah tokoh pun turut menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan di muka bumi, terutama penindasan puluhan tahun yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina hingga kini.
Untuk mengakhiri penindasan itu, Mujtahid berharap seluruh umat manusia pencinta keadilan bersatu memberikan tekanan kepada rezim Zionis Israel beserta seluruh pendukung utamanya, hingga moral penjajah itu runtuh dan Palestina segera Merdeka.
“Kami akan terus mendukung perlawanan bangsa Palestina, sampai Palestina Merdeka dan Zionis Israel terhapuskan dari muka bumi,” janji Mujtahid.
Aksi itu kemudian dilanjutkan dengan long march dari kantor kedubes Amerika Serikat ke Bundaran Hotel Indonesia sambil terus meneriakkan kutukan-kutukan dan kecaman-kecaman kepada Setan Besar Amerika dan antek-anteknya itu di sepanjang perjalanan.
Demo peringatan Hari Al-Quds Sedunia yang dimulai pukul dua siang ini berakhir pukul lima sore di Bundaran HI ditandai pembacaan doa bersama bagi rakyat Palestina.
Sebagai catatan, akibat agresi militer Israel ke Gaza sejak 8 Juli lalu, hingga hari ini sudah lebih dari 800 warga Palestina dinyatakan gugur syahid dan ribuan lainnya dikabarkan menderita luka-luka. Tragisnya, korban kebiadaban tentara Israel itu ternyata bukan pasukan militer melainkan masyarakat sipil yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak. (Lutfi/Yudhi)