Nasional
Pengamat Timur Tengah: Zionis Dalang Pembunuhan Ismail Haniyah
Pengamat Timur Tengah: Zionis Dalang Pembunuhan Ismail Haniyah
Pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyah, di Iran telah memicu spekulasi dan kecaman internasional. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Metro TV, Rabu (31/7), pakar Kajian Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Dr. Dina Sulaeman menyampaikan pandangan kritisnya terkait insiden ini. Menurutnya, meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai pelaku di balik serangan ini, banyak pihak yang mencurigai keterlibatan zionis, khususnya badan intelijen Mossad.
“Kalau saya melihatnya, ini merupakan rangkaian dari teror-teror yang telah lama dilakukan zionis,” ujar Dina. Ia menjelaskan bahwa Mossad memiliki sejarah panjang dalam melakukan aksi-aksi teror terhadap tokoh-tokoh politik Palestina.
“Top of mind orang ketika mendengar berita ini adalah Mossad, karena rekam jejak mereka yang panjang dalam pembunuhan tokoh-tokoh Palestina, seperti percobaan pembunuhan terhadap Khalid Mashal di Yordania pada tahun 1997,” tambahnya.
Dina juga menyoroti bahwa Iran telah beberapa kali menjadi sasaran serangan yang menewaskan ilmuwan nuklir mereka, yang juga diduga dilakukan oleh Mossad. Insiden terbaru ini, menurutnya, tidak hanya menambah daftar panjang aksi teror yang diduga dilakukan oleh zionis, tetapi juga memperlihatkan adanya upaya untuk memperluas konflik di kawasan Timur Tengah.
Baca juga : UGM Serukan Isu Kekerasan Seksual Masuk Kurikulum
“Serangan di Teheran ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan lain di Beirut, yang menargetkan seorang tokoh Hizbullah, Fuad Syakur. Ini menunjukkan adanya pola dan koordinasi yang mengkhawatirkan,” kata Dina. Ia juga menyebut bahwa serangan ini mungkin dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dunia dari situasi krisis di Gaza, di mana zionis sedang menghadapi tekanan internasional terkait tindakannya.
“Zionis mungkin mencoba memperluas perang dengan harapan perhatian publik teralihkan dari Palestina, terutama dari genosida yang sedang berlangsung di Gaza,” jelas Dina. Ia menekankan bahwa respons dari Iran dan Hizbullah akan menjadi faktor penentu apakah konflik ini akan berkembang menjadi perang regional yang lebih luas.
Pernyataan Dr. Dina Sulaeman ini menambah dimensi baru dalam memahami dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah, khususnya terkait peran aktor-aktor regional dalam eskalasi konflik. Dina juga mengingatkan bahwa meskipun insiden ini terjadi di luar wilayah konflik tradisional, dampaknya bisa sangat luas dan merusak stabilitas regional. “Jika respons Iran dan Hizbullah memicu eskalasi lebih lanjut, kita bisa melihat konflik ini meluas, yang tentu akan membawa implikasi serius bagi keamanan global,” pungkasnya.
Seprti diketahui, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh pada Rabu (31/7) di kediamannya di Iran. Kelompok Perlawanan Hamas dalam peryataannya resminya menyebut, Ismail Haniyah gugur sebagai syahid akibat dibunuh zionis.
Baca juga : Indonesia Desak Amerika Serikat Hormati Hukum Internasional dalam Pertemuan ASEAN