Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Pengamat: Terorisme Masih Jadi Ancaman Serius!

Pengamat: Terorisme Masih Jadi Ancaman Serius!

Ahlulbaitindonesia.or.id – Aksi terorisme kembali mengguncang Jawa Tengah dengan ditangkapnya tiga terduga teroris yang diduga terkait jaringan Jamaah Anshor Daulah pada Senin (4/11). Penangkapan ini seakan menegaskan bahwa ancaman ekstremisme masih nyata dan terus berkembang di Indonesia. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pun didesak untuk mengambil langkah lebih tegas demi menjaga stabilitas negara dari ideologi-ideologi yang merongrong Pancasila.

Kepala Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Muhammad Syauqillah, menilai bahwa insiden ini menunjukkan masih ada kelompok yang ingin menggantikan Pancasila dengan paham radikal. “Ini menandakan masih banyak yang menginginkan ideologi Pancasila diganti,” ujarnya dilansir RRI Pro 3 (11/11).

Baca juga : Menag Tegaskan Aturan Ketat Tangkal Pelecehan di Pesantren

Dalam operasi Densus 88 Antiteror Polri tersebut, tiga terduga teroris berhasil diringkus di tiga lokasi berbeda di Jawa Tengah. Mereka adalah BI, ST, dan SQ, yang masing-masing memiliki peran signifikan dalam jaringan terorisme Jamaah Anshor Daulah. BI, anggota kelompok tersebut di Jawa Tengah, ditangkap di Jalan Lingkar Utara Kudus. Sementara itu, ST, yang berperan sebagai ideolog internal, diringkus di Kebonbatur, Demak, dan SQ, penyebar propaganda radikal melalui media sosial, diamankan di Karanganyar.

Menurut Syauqillah, kelompok-kelompok radikal ini kerap memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan paham ekstremis, menggunakan narasi keagamaan yang keliru untuk menarik simpati. “Di media sosial, masih sangat bertebaran gagasan-gagasan ekstrem,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa kelompok ini sering membidik anak muda dan kalangan keluarga dengan literasi agama yang rendah.

Ia pun menggarisbawahi pentingnya pemantauan lebih ketat oleh pemerintah terhadap aktivitas ekstremisme di media sosial. “Selain judi online, Kementerian Komunikasi dan Digital juga harus memantau pergerakan kelompok ini di media sosial,” tegas Syauqi.

Baca juga : Operasi Senyap Densus 88: Tiga Tersangka Teroris Diciduk