Nasional
Pengamat Terorisme: Kelompok Radikal Rekrut Kaum Muda Lewat Medsos
Pengamat Terorisme: Kelompok Radikal Rekrut Kaum Muda Lewat Medsos
Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengatakan bahwa di era digital saat ini, kelompok radikal menyasar generasi muda yang akrab dengan internet.
“Upaya penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini cenderung menyasar generasi muda. Hal tersebut dikarenakan generasi muda masih dalam proses pencarian jati diri,” katanya dalam acara Mata Kuliah Studi Kepemudaan, dengan tema “Radikalisasi dan Radikalisme Keberagaman Kaum Muda” yang digelar Departemen Sosiologi Fisipol UGM, Selasa (23/11), seperti dilansir Republika.
Ia menambahkan bahwa kelompok radikal menggunakan internet dan media sosial untuk menyebarkan ide-ide radikalnya agar dapat dijangkau secara luas. Anak muda menjadi sasaran target penyebaran radikalisme ini, katanya, rata-rata masih punya jiwa muda.
Baca juga : Menteri Budi Arie: Kebocoran Data Dukcapil Tak Masuk Akal
“Biasanya anak muda yang terpapar radikalisme itu adalah mereka yang baru mendalami agama. Faktor lainnya karena sifat ingin menunjukkan eksistensi diri,” ujarnya.
Generasi muda di internet lebih mudah terpikat dengan gembar-gembor “jihad” melalui media sosial dengan etos melawan penindasan kaum muslimin..
“Adanya media sosial membuat proses radikalisme bergeser, di mana mereka membuat orang bergabung lewat jaringan sosial. Kelompok mereka bergerak dimulai dari melawan kelompok multikulturalisme,” kata Huda.
Menanggapi situasi itu, Huda mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu perlu adanya transmedia intervention, narasi kolaborasi, serta credible voice.
“Dengan adanya satu kesatuan tersebut, diharapkan dapat mendukung transformasi mantan radikalis untuk kembali berjuang kepada kemaslahatan umat secara umum,” tandasnya.
Baca juga : 337 Juta Data Dukcapil Diduga Bocor, Pakar: Pengelola Harus Diaudit