Nasional
Panitia Diduga Terlibat Genosida Gaza, Band Indonesia Mundur dari Festival
Panitia Diduga Terlibat Genosida Gaza, Band Indonesia Mundur dari Festival
Band asal Jakarta, Reality Club memutuskan mundur dari festival tahunan South by Southwest Music Festival (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat, yang berlangsung pada 14-15 Maret 2024.
Keputusan ini diambil setelah band tersebut mengetahui bahwa Angkatan Darat AS dan beberapa perusahaan senjata menjadi sponsor acara tersebut. Reality Club menegaskan bahwa mereka tidak ingin terlibat dengan pihak yang diduga terlibat dalam genosida di Palestina.
“Kami dengan berat hati memutuskan untuk tidak tampil di SXSW Austin pada 14 dan 15 Maret 2024. Kami menolak diasosiasikan dengan organisasi yang terlibat dalam genosida di Palestina,” tulis mereka dalam keterangan resminya melalui akun Instagram @realityclub pada Jumat, (15/3), dilansir Medcom.id.
Meskipun membatalkan partisipasi di SXSW Music Festival, Reality Club melanjutkan tur “North America Tour 2024” mereka, dimulai sejak 3 Maret 2024 di Seattle, Amerika Serikat, hingga penampilan terakhir mereka pada 22 Maret 2024 di Brooklyn, Amerika Serikat.
Baca juga : Sejumlah Asosiasi PRT Desak DPR Sahkan RUU PPRT
Sebelumnya, vokalis band, Fathia Izzati atau yang akrab disapa Chia, sering menyuarakan dukungannya terhadap rakyat Palestina melalui akun Instagram pribadinya @kittendust. Ia secara konsisten membagikan informasi terkini mengenai kondisi di Palestina serta mengekspresikan penolakan terhadap genosida melalui story di Instagram.
Tindakan ini juga menjadi bagian dari serangkaian protes dari puluhan musisi dan artis yang memutuskan mundur dari SXSW sebagai bentuk protes terhadap sponsor yang terkait dengan operasi militer rezim zionis di Gaza. Setidaknya, ada 80 artis yang telah memutuskan tidak tampil di SXSW hingga Rabu, 13 Maret 2024.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan rezim zionis telah menyebabkan lebih dari 31.341 orang gugur, dengan lebih dari setengahnya adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 73.134 orang juga mengalami luka-luka akibat serangan zionis di Gaza, sementara lebih dari 8.000 orang lainnya dinyatakan hilang, dikhawatirkan tertimbun di reruntuhan.
Baca juga : Pahami Risiko Media Digital, Tingkatkan Perlindungan Anak