Nasional
Panglima TNI: Medsos Telah Menjadi Alat Propaganda
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pada saat ini media sosial menjadi media propaganda yang sangat penting sebuah bangsa.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus akui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda,” kata Hadi dalam Webinar bertajuk “Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara Dari Aksi Separatisme di Dunia Maya” Sabtu (21/11), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dia menambahkan bahwa, penggunaan dan jangkauan yang luas, membuat medsos menjadi sangat efektif untuk perang informasi dan ideologi. Dia juga mengatakan, bahwa beberapa fitur di medsos seperti hastag atau tagar dan trending topic mampu membuat informasi lebih cepat sampai ke masyarakat.
Namun, ia khawatir jika informasi yang disebar dengan cepat itu merupakan isu sensitif. Sebab, hal tersebut bisa menimbulkan provokasi di masyarakat.
“Bahasa yang digunakan biasanya bahasa provokatif, semua ditujukan untuk membangkitkan emosi masyarakat,” katanya.
Akibatnya, ia melanjutkan, masyarakat menjadi terkotak-kotak hingga dibenturkan satu sama lainnya. Jika hal ini terus terjadi maka masyarakat akan terpolarisasi. Meski demikian, ia mengakui ada juga elemen masyarakat yang tidak mudah termakan informasi propaganda.
Namun, imbuhnya, ada banyak masyarakat yang terhasut dan akan mereplikasi pesan, bahkan ikut membuat pesan propaganda semakin besar.
Jika hal ini terus dibiarkan, maka, katanya akan mampu menimbulkan politik identitas yang pernah digunakan penjajah kepada bangsa.
“Politik identitas kembali marak digunakan, sejak beberapa tahun belakangan karena dinilai mudah menggerus masyarakat dan mudah meraih dukungan,” ungkapnya.
Bahkan, ia mengatakan, aksi propaganda lewat media sosial lebih efektif daripada perlawanan bersenjata yang dilakukan terhadap pemerintah.
“Contoh berita bohong sudutkan pemerintah, sasaran utamanya adalah masyarakat awam dan generasi muda,” pungkas Hadi.