Nasional
Pakar UI: Pencegahan, Kunci Menghindari Fatalitas Covid
Pakar UI: Pencegahan, Kunci Menghindari Fatalitas Covid
Epidemilog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengingatkan bahwa pencegahan tetap menjadi kunci terbaik menghindari terjadinya reinfeksi Covid-19 yang berdampak fatal.
“Kita jadi sadar, konsep sembuh itu bukan hanya soal hasil PCR (polymerase chain reaction) negatif kemudian dikatakan sembuh. Ternyata ada pengaruh sisanya dan virus ini, termasuk HIV (human immunodeficiency virus), dampaknya menyeluruh ke sistem tubuh kita,” kata Pandu dalam lokakarya daring jurnalis oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (25/2), seperti dikutip Antara.
SARS-CoV-2, kata Pandu berpengaruh sistemik terhadap tubuh, apalagi kalau ada reaksi inflamasi dan yang paling berbahaya kalau berlanjut pada gangguan ke syaraf pusat. Menurutnya, banyak yang bisa terjadi akibat infeksi Omicron. Karenanya, yang terbaik adalah mencegah agar tidak terinfeksi.
“Memang sebagian besar tidak bergejala. Hanya sebagian kecil yang sakit dan kemudian meninggal. Tapi, tetap ada kan yang di antara mereka yang jadi kronis,” kata Pandu.
Baca juga : Menyambut Era AI, Pakar: Buat Transformasi Pendidikan Menarik
Pandu kembali menegaskan bahwa upaya utama adalah mencegahnya, yaitu dengan menggunakan masker secara benar. Kebiasaan lain, yaitu mencuci tangan dengan sabun, seperti dokter yang hendak melakukan operasi, hal itu dilakukan untuk menyingkirkan semua virus yang melekat di kulit.
Hal yang lain yang perlu diperhatikan adalah ventilasi udara hasus dipastikan mengalir keluar, terlebih jika ada yang batuk dalam ruangan dan yang paling penting, pertahankan kesehatan dengan berolahraga rutin, mengkonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, vaksinasi jangan ditunda dan segera dapatkan vaksin penguat.
Sementara itu, spesialis Paru dari RSUP Fatmawati, Erlina Burhan mengemukakan memang belum ada data lengkap terkait fatalitas varian Omicron terhadap penderita long-COVID, berbeda dengan varian Delta yang hingga saat ini, dirinya masih menerima pasien long-COVID karena terinfeksi varian Delta.
“Saya harap tidak ada kasus seperti itu pada yang terinfeksi Omicron,” ujarnya.
Baca juga : Epidemiolog UI Sebut Indonesia Siap Akhiri Darurat Covid-19