Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Pakar UGM: Masyarakat Harus Memiliki Kesadaran Melindungi Data Pribadi

Pakar UGM: Masyarakat Harus Memiliki Kesadaran Melindungi Data Pribadi

Pakar UGM: Masyarakat Harus Memiliki Kesadaran Melindungi Data Pribadi

Koordinator JAPELIDI (Jaringan Pegiat Literasi Digital) sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Kurnia, mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melindungi data pribadinya.

Kesiapan (dari segi regulasi) memang harus dimiliki. Namun, Novi menegaskan, yang paling utama adalah fokus pada tindakan preventifnya.

“UU memang digunakan untuk melindungi, tapi bagaimana kita sebagai pengguna media digital itu mampu melindungi data diri kita sendiri itu (yang) nomor satu,” tutur Novi sebagaimana dikutip dari laman UGM, Senin (15/11), seperti dilansir Kompas.com.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah tengah mengodok Rencana Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP), sebagai upaya untuk memberi keamanan dan melindungi data pribadi masyarakat.

Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya literasi digital di masyarakat luas. Ia juga berharap semua pihak dapat saling bahu-membahu meningkatkan literasi digital tersebut. Dengan literasi digital itu, masyarakat diharapkan  memiliki cukup kesiapan dalam menggunakan media digital saat ini.

Baca juga : Indef: Wacana Pajak Judi Online Menyesatkan

“Masyarakat perlu menyadari bahwa mereka adalah subjek data dan data pribadi harus dilindungi,” tutur Novi.

Sementara, bagi Novi pemahaman terhadap pengertian data pribadi itu sendiri masih kabur di masyarakat. Pengetahuan terhadap informasi seperti nama, nomor telepon, alamat rumah, dan juga nama ibu kandung apakah termasuk data pribadi masih menjadi pertanyaan.

Dalam sektor perbankan kombinasi nomor telepon serta nama ibu kandung tersebut, misalnya diketahui digunakan untuk memverifikasi rekening pribadi.

“Nama ibu kandung tidak boleh disebarluaskan,” tegas Novi. “Karena data seperti nama ibu kandung dalam sektor perbankan sangat penting menjadi langkah melakukan verifikasi.”

Ia mengatakan persoalan keamanan data pribadi masih menjadi pekerjaan rumah dan tugas agar semua pihak bergerak. Seperti menyiapkan regulasinya, perangkat-perangkat di bawahnya, menyiapkan proses transisi.

“Termasuk tentu saja edukasi supaya semua siap untuk kemudian tidak hanya menjaga pribadinya tetapi juga menjaga data priabdi orang lain,” tutup Novi.

Baca juga : KPAI Peringatkan Kurangnya Kesadaran Pesantren Cegah Kekerasan Seksual

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *