Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Pakar Sebut Serangan Zionis di Lebanon “Terorisme Teknologi”

Pakar Sebut Serangan Zionis di Lebanon “Terorisme Teknologi”

Pakar Sebut Serangan Zionis di Lebanon “Terorisme Teknologi”

Serangkaian ledakan perangkat komunikasi yang mengguncang Lebanon dalam beberapa hari terakhir menimbulkan kekuatiran global. Serangan yang diduga kuat dilakukan teroris zionis itu mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ribuan luka-luka. Yon Machmudi, pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI), mengutuk aksi tersebut sebagai bentuk terorisme teknologi.

“Serangan ini tidak hanya menargetkan infrastruktur komunikasi, tetapi juga menyasar warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik. Ini jelas tindakan terorisme,” ujar Yon saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/9), dilansir Antaranews.

Yon menjelaskan bahwa tujuan serangan terhadap sistem komunikasi Hizbullah adalah untuk mengganggu perlawanan kelompok tersebut. “Alih-alih melemahkan perlawanan, serangan ini justru memicu potensi serangan balasan yang lebih kuat dari Hizbullah,” tambahnya.

Baca juga : Gelar Konferensi, Komnas Perempuan Angkat Pengetahuan Berbasis Pengalaman Perempuan

Ledakan pertama terjadi pada Selasa (17/9), menghancurkan ribuan unit penyeranta di seluruh Lebanon, menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 2.800 lainnya. Ledakan kedua menyusul pada Rabu (18/9), kali ini melibatkan protofon, yang menewaskan 20 orang dan melukai 450 lainnya.

Yon menegaskan, serangan seperti ini harus dikecam keras oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional. “Ini bukan sekadar serangan biasa, tetapi sebuah bentuk terorisme teknologi yang berdampak luas pada warga sipil,” tegasnya.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah meyakini bahwa zionis berada di balik serangan tersebut, terutama karena perangkat komunikasi yang meledak baru saja dipasok lima bulan lalu. Serangan ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan, dengan kemungkinan balasan dari Hizbullah yang semakin nyata.

Baca juga : Komnas Perempuan: Stigma Keliru, Kekerasan Seksual Merajalela