Nasional
Pakar: Generasi Milenial Perlu Figur Teladan
Pakar: Generasi Milenial Perlu Figur Teladan
Pakar Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan bahwa generasi milenial saat ini membutuhkan figur teladan dari elit di Tanah Air agar mereka bisa lebih memahami Pancasila.
“Figur elit di Tanah Air yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan. Selain diharapkan mampu membawa perubahan bagi kondisi negara, keberadaan para tokoh berpengaruh ini pun sangat penting untuk menularkan semangat dan ruh dasar negara tersebut kepada generasi penerus,” kata Guru Besar Ilmu Poltik Unpad tersebut di Bandung, pada Rabu (2/6), seperti dilansir Antaranews.
Pernyataan Muradi terebut disampaikan ketika ia berbicara di diskusi Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan Pemprov Jawa Barat dan Yayasan Putera Nasional Indonesia. Saat ini, katanya, semakin sedikit generasi muda yang mengenal dan memahami Pancasila sebagai dasar negara.
“Generasi milenial ini sangat kurang memahami Pancasila. Harusnya minimal paham. Kalau tahu dan paham, mereka akan mengimplementasikan,” katanya.
Hal ini menurutnya sesuai dengan kondisi dari karakteristik generasi muda saat ini yang cenderung individualis serta memiliki ego pribadi yang tinggi.
Baca juga : Peringati Al-Quds Day 2023, Teriakan “Mampus Israel” Menggema di Tolitoli
“Anak-anak sekarang mudah merundung teman atau orang lain. Harusnya mereka diajari bagaimana bersikap hormat terhadap orang lain,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia berpendapat pentingnya ditemukan cara atau metodologi yang baru dalam menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda.
“Enggak bisa lagi pada sebatas (pelajaran di) sekolah. Memang bisa mendorong, tapi dipaksa belajar, dipaksa membaca. Jadi perlu cara yang sifatnya implementatif, artinya menghayati,” ujarnya.
Salah satunya dengan adanya figur teladan terutama dari kalangan elit yang relatif akan mendapat perhatian tinggi dari masyarakat khususnya generasi muda.
Dia menilai, negara perlu mengintervensi agar kaum muda memiliki contoh model sehingga bisa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
“Negara merangkul, datang, memberikan contoh. Lalu orang tua, kita ini harus jadi contoh model. Hari ini siapa? Sekarang semua ditelanjangi. Kita butuh contoh model,” katanya.
Sehingga nanti, para figur teladan ini bisa menyampaikan gagasan atau pikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang bertujuan membawa perubahan bagi kehidupan negara.
Sementara itu, Ketua Forum Kesadaran Dini Masyarakat (FKDM) Yayat Hidayat, memaarkan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan belum optimalnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa diantaranya seperti masih adanya intoleransi di masyarakat dan perbuatan yang menyangkut SARA.
Salah satu solusinya, menurut Yayat diperlukan moderasi dalam beragama. “Kita harus mulai mengintensifkan tentang kampanye moderasi beragama,” katanya.
Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang melakukan moderasi dalam beragama. “Dengan demikian akan jauh dari ekstrim kiri maupun ekstrim kanan,” katanya.
Baca juga : Hari al-Quds di Sulbar, Serukan Tolak Normalisasi dengan Penjajah “Israel”