Menteri PPPA: Kekerasan Perempuan Masih Jadi Sorotan
Menteri PPPA: Kekerasan Perempuan Masih Jadi Sorotan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. “Kemajuan bagi perempuan dan anak Indonesia membutuhkan sinergi dari seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu (30/10) dilansir Antaranews. Dukungan ini, menurut Arifatul, sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
Baca juga : Indonesia Kecam Zionis Larang Kegiatan UNRWA
Dalam rapat tersebut, Arifatul menyampaikan sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Meskipun angka kekerasan terhadap perempuan menurun, kasus-kasus baru masih terus bermunculan. Berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 dan 2024, penurunan kekerasan ini sesuai dengan target RPJMN 2020-2024.
Di sisi lain, survei Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 menunjukkan prevalensi kekerasan terhadap anak masih tinggi. Prevalensi ini mencapai 49,83 persen pada anak laki-laki dan 51,78 persen pada anak perempuan. Selain itu, perkawinan anak tetap menjadi masalah serius dengan tingginya permintaan dispensasi kawin dan praktik perkawinan yang tidak tercatat resmi.
Rapat ini juga menjadi momen perkenalan anggota baru Komisi VIII DPR RI dengan pimpinan Kementerian PPPA. Dalam perkenalan tersebut, Arifatul dan Wakil Menteri Veronica Tan memperkuat komitmen untuk bekerja sama dalam isu-isu perlindungan anak dan perempuan. Kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat upaya melindungi perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia.
Baca juga : BNPT: Jaga Pemuda dari Ideologi Kekerasan Demi Masa Depan Bangsa