Nasional
Menteri PPPA: Aksi Kriminal Anak Dampak dari Teknologi
Menteri PPPA: Aksi Kriminal Anak Dampak dari Teknologi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut, aksi kriminal anak terjadi akibat pergeseran budaya dan dampak teknologi.
“Kami di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melihat, kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur terjadi karena adanya pergeseran budaya serta dampak teknologi,” kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau juga dikenal sebagai Bintang Puspayoga, Senin (8/5), dilansir Metro TV.
Selain akibat pergeran budaya, kurangnya pengawasan dari orang tua dan pengasuhan yang kurang tepat juga membuat aksi kriminal anak semakin marak. Pergaulan yang tidak sehat juga menjadi salah satu faktor.
“Ini dibutuhkan pengawasan bersama, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” tegas Bintang Puspayoga.
Demi mengurangi aksi kriminal anak, kata Bintang, semua stakeholder terkait harus bersinergi. Mulai dari pusat, hingga akar rumput.
Baca juga : WHO Cabut Status Pandemi, Kemenkes Siapkan Transisi ke Endemi
“Hingga masyarakat terkecil yakni keluarga, memiliki peran penting untuk mencegah aksi kriminal pada anak,” ujarnya.
Bintang juga menegaskan bahwa pemerintah sangat prihatin dengan banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur dan terus berupaya untuk semaksimal mungkin untuk mencegah dan menanggulangi dengan berbagai cara.
Berdasarkan data Mahkamah Agung, perkara anak di sepanjang 2020-2022 mengalami fluktuasi. Tercatat adanya kenaikan di Pengadilan Negeri, yaitu jumlah perkara pada 2021 sebanyak 4.496 dan pada 2022 sebanyak 4.565 perkara.
Sementara, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sepanjang tahun lalu, 54 orang anak yang berhadapan dengan hukum. Jenis kasus yang mereka alami pun beragam.
“Yang terbanyak anak sebagai pelaku kepemilikan senjata tajam ada 14 orang, 12 dari pengaduan langsung dan dua pengaduan online,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra, Selasa (28/2), dilansir Republika.
Baca juga : Kasus Covid Melonjak, Kemenkes Minta Masyarakat Perketat Penggunaan Masker