Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Menlu Retno Kembali Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Di depan Komisi I DPR RI, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan sikap Indonesia tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Menteri Retno juga mengatakan tak mudah untuk tetap konsisten mendukung Palestina merdeka, lantaran banyak negara Arab yang kini berbalik berkawan dengan zionis.

“Posisi Indonesia tetap konsisten terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Konsistensi ini bukan hal yang mudah di tengah terjadinya banyak perubahan, termasuk di antara negara-negara Arab. Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif mendorong solidaritas dan dukungan dari OKI, gerakan nonblok, dewan HAM dalam menanggapi kekerasan Mei 2021,” kata Retno saat rapat bersama Komisi I DPR di kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (3/6), seperti dilansir Detik.com.

Bahkan, Dewan Keamanan PBB pun hingga saat ini belum bisa berbuat banyak menanggapi agresi zionis ke Palestina meski gencatan senjata sudah terjadi. Atas dasar itulah, Retno menyebut pada 20 Mei lalu, Indonesia mendorong adanya pertemuan majelis umum PBB yang dihadiri 11 Menteri Luar Negeri.

“Tiga hal yang kami tekankan dalam pertemuan Majelis Umum PBB pertama pentingnya segera tercipta gencatan senjata, kedua pentingnya bantuan kemanusiaan dan meminta Israel untuk membuka akses kemanusiaan, dan ketiga pentingnya negosiasi multilateral yang kredibel untuk menyelesaikan isu yaitu kemerdekaan Palestina berdasarkan due state solution, gencatan senjata telah terjadi. Pressure internasional agar semua pihak dapat menghormati gencatan senjata perlu terus dilakukan,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa tantangan terbesar saat ini terkait kasus Palestina adalah memastikan tidak terjadi lagi siklus kekerasan. “Tantangan paling besar saat ini adalah bagaimana mematahkan siklus kekerasan tidak terjadi kembali dan perundingan bisa dapat segera dilakukan,” imbuhnya.

Pada awal pembahasan, Menteri Retno menyampaikan dampak akibat serangan zionis ke Palestina selama 11 hari. Serangan itu mengakibatkan 243 korban meninggal dunia dengan ratusan di antaranya anak-anak dan wanita.

“Kekerasan yang terjadi 11 hari dalam bulan Mei telah memakan korban yang sangat besar, 243 orang meninggal, 100 di antaranya perempuan dan anak-anak, kekerasan tersebut merupakan lingkaran kekerasan yang kesekian kali yang terjadi akibat inti masalah, yaitu okupasi atau pendudukan Israel atas tanah Palestina belum dapat diselesaikan,” tandas Menteri Retno.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *