Hukum
MataMassa: Pengawal Pemilu Berbasis Teknologi
BANYAKNYA kecurangan Pemilu dan maraknya penyalahgunaan jabatan setelah para caleg terpilih, tak dapat dipungkiri membuat masyarakat makin apatis terhadap politik. Terbukti berdasarkan rilis KPU, hampir 50% konstituen pemilu pada 2009 lalu lebih memilih golput.
Hal ini tentu memprihatinkan banyak pihak yang masih peduli pada kondisi bangsa. Berangkat dari keprihatinan inilah MataMassa diluncurkan. MataMassa adalah aplikasi berbasis teknologi untuk mengawal jalannya Pemilu dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Dengan applikasi ini mereka bisa melaporkan langsung temuan kecurangan Pemilu lewat HP.
Muhammad Irham, Wakil Penanggung Jawab Program MataMassa menyebutkan bahwa aplikasi yang digagas oleh iLab ini dirancang untuk pengguna HP dengan sistem IOS dan Android. Sedang untuk sistem Blackberry dan WindowsPhone masih dalam pengembangan. Selain itu, SMS dan web (www.matamassa.org) juga sudah disiapkan untuk mendukung program ini.
Dalam acara Diskusi dan Laporan Publik MataMassa Jumat, (7/2) kemarin di Lobby Bawaslu, Ferry Junaedi, Deputi Direktur Eksekutif Perludem menyebutkan aplikasi ini diciptakan untuk memudahkan masyarakat melaporkan kecurangan Pemilu 2014 ke pihak Bawaslu.
Komisioner Bawaslu, Nelson Simanjuntak menyambut baik program MataMassa yang digagas Aliansi Jurnalis Independen (AJI Jakarta) dan ICT Laboratory for Social Change (iLab) ini. Ia menyatakan pihaknya siap bekerjasama dan memanfaatkan MataMassa untuk pengawasan Pemilu 2014 mendatang.
Dari program MataMassa, hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 400 laporan tindak pelanggaran Pemilu yang masuk. Ferry berharap dengan adanya aplikasi ini, masyarakat benar-benar ikut berperan aktif mengawasi jalannya Pemilu sehingga meminimalisir kecurangan para Caleg selama masa kampanye maupun pada saat proses Pileg berlangsung. Ferry juga berharap dengan mengikutsertakan peran aktif masyarakat ini diharapkan akan tercipta demokrasi bersih dan transparan. (Muhammad/Yudhi)