Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Menanti Kurma Rasa Indonesia

Mendengar kata “kurma” biasanya hal pertama yang akan muncul di benak kita,  salah satunya adalah “Timur Tengah.” Karena masyarakat Indonesia mengenal buah kurma berasal dari negara-negara di Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi dan Turki.

Apakah pohon kurma tidak bisa tumbuh dan berbuah di Indonesia?

Sebuah komuntias penggemar dan pemerhati kurma yang membentuk CV bernama Berkah Kurma di Bojong Gede, Bogor, berusaha membuktikan bahwa kurma bukanlah dominasi negara-negara Timur Tengah, namun dapat juga ditanam dan dikembangbiakkan di Indonesia. Hal ini sesuai hasil riset informasi di internet yang dilakukan Arie Prasetya, yang saat ini menjadi Direktur CV Berkah Kurma.

Awalnya Arie khawatir, akibat dampak terjadinya global warming di masa mendatang akan membuat sejumlah tanaman tropis yang ada di Indonesia tak bisa bertahan. Maka salah satu solusinya menurut Arie adalah harus mencari tanaman yang mampu bertahan dalam cuaca panas ekstrim.

Dalam riset internet yang dilakukannya, Arie menemukan bahwa kurma mampu bertahan dalam cuaca panas ekstrim tersebut. Untuk itu CV Berkah Kurma mulai melakukan pembibitan yang hasilnya kemudian dijual ke masyarakat.

“Kita coba mengantisipasi langkanya hasil produksi tanaman buah tropis di masa mendatang dengan pohon kurma,” terang Arie.

Tantangan terberat yang dihadapi Arie adalah pandangan sebagian besar masyarakat Indonesia yang menganggap pohon kurma tidak dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di Indonesia.

Menjawab keraguan tersebut Arie menjelaskan dengan disertai fakta-fakta, ternyata di Indonesia banyak sekali pohon kurma yang sudah berbuah.

“Di Bangka Belitung Garden ada, di Surabaya, di Bekasi, Indramayu dan masih banyak lagi daerah lain juga ada,” terang Arie.

Sementara itu, Ardiansyah di Pekalongan yang juga berkomitmen untuk mengembangkan budidaya pohon kurma di Indonesia menyatakan tidak terganggu dengan keraguan sebagian masyarakat Indonesia tentang pohon kurma yang dianggap tidak dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di Indonesia. Ardian memiliki pendapat tersendiri dengan meyakini bahwa soal kurma telah tertulis dalam Al-Quran.

“Maka dari itu saya tidak ragu, sebab Al-Quran itu kan universal,” terang Adrian.

Jika apa yang dilakukan Arie dan Adriansyah ini berhasil, maka besar kemungkinan beberapa tahun mendatang, Indonesia tidak akan lagi mengimpor kurma dari negara lain.

Sementara hingga saat ini menurut catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), selama Januari-April 2014 saja, Indonesia mencatat impor buah kurma terbesarnya tahun ini dari Mesir dengan jumlah mencapai 5,95 juta Kg atau setara dengan US$ 13,66 juta. Belum lagi dari negara lain seperti Amerika, Tunisia dan Uni Emirat Arab. (Lutfi/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *