Nasional
Melawan Pandemi Covid-19, Perlu Kombinasi Sains-Agama
Kementerian Agama mengatakan perlunya kombinasi sains dan agama untuk menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi di Indonesia masyarakat terbelah menjadi pro dan kontra dalam menyikapi virus berbahaya tersebut.
“Kita sedang dihadapkan pada sebuah tantangan teologis intelektual, bagaimana agamawan dan scientist perlu berkolaborasi memberikan jawaban yang meyakinkan dalam melihat fenomena COVID-19 berdasarkan pemikiran yang reflektif kritis berdasarkan keilmuan masing-masing,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali dalam Dialog Virtual Lintas Agama yang dipantau dari Jakarta, Selasa (7/9), seperti dilansir Antara.
Ia melanjutkan, sebagian masyarakat menanggapi Covid-19 secara fatalis, artinya mereka hanya menyerahkan hidupnya pada nasib saja tanpa ada upaya untuk melindungi diri.
“Sebagian lainnya menyikapi berdasarkan ilmu pengetahuan dan menyerahkan sepenuhnya pada tenaga kesehatan tanpa diimbangi dengan keyakinan pada agama,” ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, menyebabkan ada ketidakpatuhan sebagian masyarakat dalam menerapkan prokes dengan dalih agama dan ada yang ekstrem meyakini bahwa persoalan Covid-19 murni urusan kedokteran atau sains saja.
Sebagai umat beragama, ia bilang, interpretasi ajaran keagamaan perlu mengombinasikan antara sikap teologi dan rasional. Iman harus menguatkan aspek spiritual sedangkan sains membantu penyelesaian praktis.
“Di sini, sains dipahami sebagai ikhtiar manusia sebagai kehendak Ilahi. Atas dasar itu, kami mengapresiasi sejumlah organisasi keagamaan yang telah merespon fenomena COVID-19 dengan menerbitkan fatwa dan surat edaran yang tentu sangat relevan dalam konteks pencegahan penyebaran COVID-19,” ujarnya.
Nizar juga mengajak agar antarumat beragama saling menguatkan dan bersolidaritas, sebab tak sedikit masyarakat terdampak pandemi Covid-19, baik di sisi kesehatan maupun ekonomi. Karena itu, seluruh elemen masyarakat harus berpegangan tangan dalam mengakhiri krisis yang telah berlangsung satu tahun lebih ini.
“Selain pentingnya literasi agama dan sains yang tepat, ada beberapa hal penting lainnya yang diperlukan dalam menghadapi pandemi ini yaitu peningkatan solidaritas dan sosial,” tandasnya.